07 September 2012

Mereka yang berjuang walau kesakitan

Sesuatu yang dipersatukan Tuhan tak dapat dipisahkan manusia. Seringkali kita menyebutnya jodoh. Ketika berlari, selalu tertuju ke arah yang sama. Ketika mencoba untuk pergi, selalu kembali ke jalan yang sama. Semua berputar dan berotasi, konsep jodoh sendiri semakin tereksplorasi. Katanya, jodoh berarti miliki banyak kesamaan. Katanya, jodoh berkaitan dengan hilangnya perbedaan. Dan katanya lagi, jodoh adalah soal memiliki seutuhnya. Jika itulah yang berarti jodoh, lantas bagaimana mereka yang jelas-jelas berbeda?

Jatuh cinta menimbulkan banyak rasa juga tanya. Ada yang bertemu, begitu mudah jatuh cinta, lalu kemudian memiliki. Ada yang tak sengaja bertemu, menjalin persahabatan, lalu saling mencintai. Ada lagi yang tak pernah rencanakan apapun, tapi tiba-tiba jatuh cinta, namun terhalang untuk memiliki karena perbedaan agama.

Pernahkan kita melirik sedikit pada jiwa-jiwa yang jatuh cinta walau berbeda? Seberapa besarkah perjuangan yang mereka lakukan hanya untuk merasakan jatuh cinta layaknya pasangan normal lainnya? Mereka kadang terpojokkan, oleh perbedaan yang katanya sulit disatukan; norma agama... sesuatu yang sudah menjadi patokan dan tak mampu lagi ditawar. Mereka berbeda tapi masih berjuang, mereka temukan banyak luka tapi berusaha tak terlihat kesakitan.

Ketika yang lain sibuk mencumbu tanpa pernah mengerti arti cinta yang sesungguhnya, mereka sibuk mengeja dan merapal doa yang sama; meskipun diucapkan dengan bahasa yang berbeda. Dalam setiap sujud, dalam setiap lipatan tangan, dalam setiap sentuhan Al-Quran, dan dalam setiap sentuhan Alkitab mereka saling mendoakan, meskipun tahu segalanya tak memungkinkan.

Segalanya terlewati dengan cara yang berbeda, apakah salah mereka? Hingga dunia menatap mereka layaknya penjahat kecil yang pasti bersalah dan tak berhak untuk membela diri. Apa salah mereka, jika mereka sama-sama mengenal Tuhan walaupun memanggilNya dengan panggilan berbeda?

Jika Tuhan inginkan sebuah penyatuan, mengapa Dia ciptakan perbedaan? Apa gunanya cinta dan Bhinneka Tungga Ika jika semua hanya abadi dalam ucapan bibir semata?

46 comments:

  1. Mbak Dwita terima curhat nggak sih :o

    ReplyDelete
  2. Halo Dwita, warga baru FIB yang bertalenta :) Aku paling suka nih baca segala postingan kamu tentang perbedaan agama. Pertama kali follow blog kamu juga gara-gara itu. Selalu mewakili pendapat-pendapatku :D
    Keep writing yaa~ ditunggu nih postingan2 kayak gini :)

    ReplyDelete
  3. Begitu juga dengan seseorang yang mencintai lawan jenisnya.
    saya tidak membenarkan hal tersebut tapi tidak juga menyalahkan mereka,karena mereka seperti itu bukan tanpa alasan,disebut penyimpangan karena kita masih tabu,kalo kita lihat lebih jauh sebenere mereka juga tidak menginginkan itu terjadi pada diri mereka.

    ReplyDelete
  4. so sweatt.. aku suka..
    mkasih yah mba...

    ReplyDelete
  5. saat keyakinan sudah berbeda, apakah hati masih tetap sama?

    ReplyDelete
  6. Keren..
    Suka banget q..
    Cz q pernah ngrasain pacaran ma yang beda agama

    ReplyDelete
  7. Jd inget. Pacaran beda agama. Dan dia kawan masa kecilku. Cinta pertamaku. :)

    ReplyDelete
  8. sama seperti cerita saya :)
    saya melipat tangan sedangkan dia sujud ketika berdoa :)

    ReplyDelete
  9. dia berbeda dengan orang lain yang saya kenal.tapi dia 'berbeda' dengan saya. dia pacar saya.

    ReplyDelete
  10. ini cerita aku bangettt , pacaran 3 tahun diatas perbedaan , saya sujud sedangkan dia melipat tangan .
    awalnya kami anggap semua akan baik2 sja , namun seiring berjalannya waktu kami harus memilih ..

    ReplyDelete
  11. perjuangan 2 orang yg berbeda LEBIH BERAT dan LEBIH INDAH ketimbang mereka yg sama :')
    this is my story ..
    im belive, TUHAN tdk akan pernah tega memisahkan seseorang yg saling mencinta karena perbedaan :')
    sesusah apapun itu akan aku perjuangkan :')

    ReplyDelete
  12. kak dwitaaaaaaaaa :'(

    ReplyDelete
  13. suda move on sma mantan yg beda agama ini jd pelajaran bwt ku, selalu yakin tuhan pasti berikan penggatinya walau tak sama dengan nya

    ReplyDelete
  14. artikelnya cukup berarti buat para pemuja cinta yg tak kenal lelah... :)

    ReplyDelete
  15. sulit memang kalo menjalani hubungan yg berbeda keyakinan. . :((

    ReplyDelete
  16. sekarang saya sedang merasakan dan menjalin hubungan dengan perbedaan, thats so hard :)
    saya suka sekali semua tulisan mu :)

    ReplyDelete
  17. Kalau boleh tau, mereka sudah pacaran brapa lama ya kak ?

    ReplyDelete
  18. bener bener pas sama hati aku banget:'))
    aku ngerasain itu:"))

    ReplyDelete
  19. Karena cinta tak mungkin hadir dalam perbedaan keyakinan. Maka dari itu, Tuhan akan menggantikan ia dengan seseorang yang jauh lebih baik dari dirinya untuk kita.

    ReplyDelete
  20. Perbedaan yang menarik :)
    Dan saya masih menjalaninya sampai saat ini ..

    ReplyDelete
  21. aku suka semua tulisan kakakkkk... :) :*

    ReplyDelete
  22. Aku menunggu film 'Cinta tapi beda'nya yaa :)
    sungguh banyak menginspirasi hidupku yang tidak jauh beda dengan ceritanya .. Terima kasih untuk Dwitasari, karena telah menguatkan Diana temannya, dan secara tidak langsung telah menguatkanku. Aku butuh kekuatan untuk tetap berjuang dengan lelaki yang sudah menjadi bagian dari tiap nafas, tangis, dan senyumku.. yang imannya berbeda denganku. Aku bersujud memegang tasbih mendoakannya, dan dia melipat tangan bersama rosario untuk mendoakanku. Terima kasih lagi untuk Dwitasari,
    dan untuk Tuhan Yang Maha Esa :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cinta Tapi Bedanya kan sudah keluar 27 Desember 2012

      Delete
  23. menyentuh sekali, aku pun mengalami nya, aku muslim dan calon saya khatolik, dan berencana untuk menikah, tapi dengan keadaan di Indonesia rasanya sulit untuk mencapai itu semua. Tapi bukan berarti kita putus asa, dan kita akan selalu berusaha menggapai impian kita berdua yaitu menikah, perbedaan itu sungguh indah bila kita saling mengerti dan memahami satu sama lain. Tuhan sekalipun tidak menilai orang dari label apa yg dia bawa, Tuhan hanya melihat amal Baik dan amal Buruk. Dan Negara pun tak berhak mengintervensi dan merampas hak privat setiap warga negara, termasuk dalam soal menentukan suami atau istri. Negara hanya memfasilitasi dan mencatatkan suatu pernikahan bukan menentukan pasangan dalam pernikahan. :) kepanjangan kayanya :p

    http://uupilipil.tumblr.com

    ReplyDelete
  24. perbedaan yang harusnya bisa menjadi kebahagiaan...

    ReplyDelete
  25. saya sangat setuju, terkadang kalau satu iman saja tidak saling menguatkan, akan sia-sia aja adanya persamaan. tapi ketika kita tahu bahwa ada perbedaan mendasar dari bagaimana kehidupan teologi Agama satu sama lain, kita jadi sama sama mengingatkan, mendoakan dan menjalaninya secara berkesinambungan. intinya, belajarlah hadapi perbedaan sebelum kita menemukan arti kesamaan... awesome mba Dwita... GBU

    ReplyDelete
  26. saya mau minta pendapat,saya juga mengalami itu semua tapi sayang judul "mereka yang berjuang walaupun kesakitan" kaya itu ga saya alami,karna hanya saya yg memperjuang kan "cinta tapi beda" ini. dari pihak cewe lebih memilih menyerah karna dari pihak keluarga ga nyetujuin.. dia jemaat yg taat. tapi saya ngerasa kalau dia mengakhiri ini karna pantangan dari keluarga nya,tapi saya gatau jg apa dia msh ingin memperjuang kan ini semua,tapi saya yakin dia ingin. dan tapi lagi dia deket sama cowo yg sepaham dengan dia...
    terima kasih sudah membaca.. pendapat anda saya tunggu,makasih

    ReplyDelete
  27. kekuatan ada bersama pasangan yg saling memperjuangkan,jangan kenal lelah.
    saya yakin ini adalah jalan Tuhan,karena saya dan pasangan saya merasakan ini.

    ReplyDelete
  28. Otak manusia terlalu kecil memikirkan rahasia Tuhan. Logika manusia terbatas untuk memikirkan karya Tuhan yang tak terbatas. Nikmati saja cinta itu.

    Jika cinta adalah sebuah agama, maka pasti perbedaan tidak akan ada.

    ReplyDelete
  29. Sepertinya hubungan berbeda agama tak pernah ada habisnya jika dijadikan perbincangan.
    Aku suka postinganmu ini kak :')

    ReplyDelete
  30. aku suka bgt baca postingan ka dwita, terkadang aku pengen curhat sama kaka trud dibikinin novel atw cerpen gitu sma kakanya

    ReplyDelete
  31. Haruskan ada kata menyerah dab berhenti berusa mencintainya jika iya aka terus berdoa dengan berlipat tangan sementara aku bersujud kak?

    ReplyDelete
  32. bagaimana dgn saya yg dibenci kakaknya krena penampilanku berhijab.... padahal kakaknya juga punya pacar dgn kyakinan sama dgn saya (muslim) tapi penampilannya terbuka,,,,, ketika disindir kakanya dgn kata belum tentu kamu suci dan msuk surga (sgt sakit) #cintatapibeda.... :')

    ReplyDelete
  33. bagaimana dgn saya yang di benci kakaknya dgn penampilanku yg berhijab padahal kakanya jg punya pacar dgn keyakinan sma dgn saya (muslim) tapi penampilan dia terbuka...... ketika disindir jgn sok suci kamu blm tentu massuk surga......... (sakit banget) #cintatapibeda

    ReplyDelete
  34. ada sih miripnya dengan kisahku kak, cuma masih lebih ngenes lagi kisahku~

    ReplyDelete
  35. cinta aku kamu tp kita berbeda yg tk mgkin dgn perbedaan ini

    ReplyDelete
  36. ka, gimana sih tau kalau kita itu disayangin sama pasangan kita? gimana sih caranya kalau dia tuh ga berpaling ke yang lain ? butuh solusi ka please :'(

    ReplyDelete