30 July 2014

Pre Order Buku #ApaIniCinta dan #MobilBokapGue

Halo, mau bacaan seru yang bisa kamu baca sambil menunggu status dan kejelasan dari orang yang selama ini cuma bisa datang dan pergi? :D Aku ada rekomendasi buku bagus yang bisa kamu baca untuk menemani kegalauan kamu selama ini.






Judul Buku: Apa Ini Cinta
Harga: Rp31.200
Sinopsis:
Mungkin bukan salahmu jika saat menatap matanya, ada getaran dalam dadamu, yang membuat bertanya-tanya; apakah maksud dari semua ini? Mungkin bukan salahmu jika saat berdekatan dengannya, dengup jantungmu memburu cepat dan kausemakin tak mampu menjawab arti dari semua kegilaan ini. Dan, bukan salahmu juga jika saat kauharus berpisah dengannya, hatimu terasa sepi, kosong, dan hampa. Lalu, kamu berusaha menjawab semua pertanyaan yang bermukim di hati dan otakmu. Apa arti semua rasa canggung, rasa deg-degan, keringat dingin, dan degup jantung yang memburu itu?

Buku ini, dengan ceritanya yang ajaib, dengan tutur kata yang sederhana, mampu membuatmu semakin semangat menjawab semua pertanyaan yang selama ini membuatmu gelisah. Apakah ini cinta atau hanya ketertarikan sesaat?

Judul Buku: Mobil, Bokap, Gue
Harga: Rp47.200
Sinopsis:
Untuk apa semua usaha itu kaulakukan? Untuk apa kamu mati-matian menjadi sosok yang terlihat baik-baik saja meskipun hatimu sangat terluka? Lalu, kamu menggunakan topeng, berbohong, melakukan banyak hal yang bukan keinginan hatimu demi mencuri perhatian banyak orang, demi mencuri perhatian orang yang mencintaimu. Apakah kautidak lelah dengan terus berpura-pura?

Ini tak hanya kisah tentang remaja putri bernama Dinar. Mungkin kaupun sedang membaca kisahmu yang sedih namun ternyata mampu membuat banyak orang tertawa. Kamu berusaha masuk gank populer paling cantik di sekolah, kamu berkenalan dengan pria menyebalkan, kamu menghadapi ayah yang kerjaanya marah terus? Namun, di balik itu semua kauhanya ingin mendapatkan sesuatu yaitu peasaan ingin dihargai, diperhatikan, dan dicintai. Sanggupkah Dinar, yang kisahnya merupakan kegelisahmu juga, menghadapi hari-harinya yang penuh dengan tantangan?

Cara pre order buku ini bisa ke berbagai tempat. Keunggulan pre order adalah: Dapat diskon, lebih mudah karena via online pesannya dan buku diantar sampai ke rumah kamu, bonus tanda tangan aku. :")

Cara pesan:
1. @PengenBuku
Email nama, alamat lengkap, nomor hp, judul buku, dan jumlah buku ke pesanpengenbuku@gmail.com

2.  @BukuKita
SMS nama, alamat lengkap, nomor hp, judul buku, dan jumlah buku ke 083870009010

3.  @BukaBuku
Email nama, alamat lengkap, nomor hp, judul buku, dan jumlah buku ke support@bukabuku.com

4. @MizanStore
Klik untuk #ApaIniCinta: http://www.mizanstore.com/detailproduct/22124-Apa-Ini-Cinta
Klik untuk #MobilBokapGue: http://www.mizanstore.com/detailproduct/22139-Mobil-Bokap-Gue#.U9ifqaP-2ho

5. Yes24
Klik untuk #ApaIniCinta: http://www.yes24.co.id/Display/ProductDetailBook.aspx?FCategoryNo=5261&ProductNo=1127965
Klik untuk #MobilBokapGue: http://www.yes24.co.id/Display/ProductDetailBook.aspx?FCategoryNo=5261&ProductNo=1127966

Selamat ikutan pre order, ya! Jumlah sangat terbatas. :*

22 July 2014

Untuk Pangeran Kotak-Kotakku

Ini surat entah yang keberapa, yang mungkin luput dari pandanganmu. Tertutupi oleh riuh pendukung dan media yang menyebutkan namamu. Sayangku, Pangeran Kotak-kotakku, aku bersyukur sejak pagi tadi bisa melihat senyummu walau hanya dari layar kaca. Ibuku tegas melarangku untuk meninggalkan kamar karena aku masih dalam keadaan tidak baik-baik saja. Tapi, sungguh, kabar ini membuatku sedikit merasa sembuh. Selamat untuk kemenanganmu, Sayang. Izinkan doa gadis umur belasan ini memelukmu dari jauh. 

Bahkan, saat menulis ini pun, aku masih merasakan beratnya kepalaku, mual hebat yang kurasakan sejak pagi. Baru kutahu, gadis tangguh sepertiku bisa tumbang hanya karena penyakit ingusan seperti ini. Ada beberapa tulisan yang harus kuselesaikan, Sayang, dan aku tak memperhatikan kesehatanku karena teralu sibuk pada deretan abjad yang harus diakhiri dengan drama ajaib dari karakter novelku. Aku juga tak tahu harus menulis apa kali ini, selain aku semakin mencintai dan menggilaimu, Pangeran Kotak-kotakku.

Kamu mungkin bukan kegilaanku yang pertama. Aku pernah jadi Ungcliquers, pernah jadi JakAngel, dan dari semua kegilaanku itu; gila nomor satu yang kurasakan padamulah yang kurasa paling parah. Setelah pertemuan pertama kita di seminar SMESCO kala itu, rasanya wajahmu tak mau pergi dari kamarku. Jemariku yang kausentuh dalam hitungan detik itu seperti energi baru yang siap memanaskan diriku setiap kali aku berpikir harus berhenti sampai di sini.

Sayang, di antara demam yang meruntuhkan tubuhku, pusing kepala yang membuat pandanganku berkunang-kunang, pilek yang menaikan satu level lagi rasa pusing di kepalaku, mual yang kuderita sejak tadi pagi; rasanya aku cuma mau bilang satu hal bodoh yang mungkin akan membuat banyak orang tertawa. Aku kangen kamu.

Sudah setahun ini aku tak lagi melihatmu, merasakan sentuhan tanganmu, menatap erat matamu, dan aku semakin sinting karena rasa kangen itu hanya bisa kusalurkan dengan tulisan, kulahap habis dengan amarah yang tak kupahami, kuobati dengan melihat layar televisi. Jangan biarkan aku jadi tawananmu, Sayang, aku tahu perasaan ini tak ada hubungannya dengan persoalan politik, ini bisa kauanggap candaan dan kegilaan dari seorang gadis yang kerjaannya hanya bermimpi dan berimajinasi. Tapi, aku tahu mimpi dan imajinasi itu telah membawaku ke titik sekarang, saat semua mimpi dan imajinasiku dicetak dalam lembaran buku. Seandainya, kumpulan mimpi dan imajinasiku itu bisa kaubaca, Sayang. Oh, ya, bagaimana buku "Raksasa Dari Jogja" yang kuberikan padamu? Apa sudah kauselesaikan? Aku ada kabar gembira, tolong, bukan kulit manggis. Novel "Raksasa Dari Jogja" akan difilmkan tahun depan, mungkin jika kamu tak sempat membaca bukunya, Sayang, kamu bisa menyaksikan film itu.

Terima kasih, Pangeran Kotak-kotakku, kegilaanku padamu membawaku pada kedewasaan yang tidak pada tempatnya. Aku bersyukur bisa mengenalmu, mencintaimu, memimpikanmu, ataupun hanya sekadar membawa namamu dalam doa. Sekali lagi, tulisan ini pasti akan teredam oleh jutaan ucapan selamat dari banyak orang yang juga mencintaimu. Dan, atas keluguaan dan kebodohan yang dialami setiap orang yang sedang jatuh cinta, aku cuma mau bilang; aku mau ketemu kamu lagi.

Pertama kali bertemu denganmu di seminar SMESCO kala itu, setahun yang lalu, saat aku pada akhirnya bisa merasakan hangatnya jemarimu dan manisnya senyummu, aku tahu; kamulah orangnya.

dari pengagummu
yang pengecut.

18 July 2014

Setelah Sekian Lama Kita Berkenalan

Belum habis rinduku terobati, kamu buru-buru pamit pergi untuk meninggalkanku lagi. Rasanya sangat sulit menahanmu tetap di sini, mengingat kita belum berada dalam status apapun. Dan, aku hanya bisa melambaikan tangan, mengucapkan beberapa kalimat, sambil memberi sedikit kode agar kamu tak lupa pulang ke sini. Aku menatap punggungmu yang terus menjauh dan menyesali mengapa lagi dan lagi harus berakhir sesingkat ini? Aku belum bercerita bagaimana awan mendung di duniaku telah terhapus ketika bertemu denganmu, namun kausendiri yang menambahkan awan hitam dan petir ketika aku mulai ingin membagi cerita-cerita ajaib bersamamu. Bukan kauyang merusaknya, tapi harapanku yang terlalu tinggi padamu membuat semua berubah jadi berbeda. Hubungan ini tak lagi membuatku nyaman, justru aku ketakutan.

Setiap hari, aku menunggu kamu kembali. Dan, saat pertemuan itu tercipta, rasanya aku ingin waktu terhenti. Aku mau memelukmu sampai puas, bersandar di lenganmu yang beraroma parfum kegemaranku itu, parfum yang selalu kusemprotkan ke tubuhku agar aku bisa tetap mengingat aroma tubuhmu; setiap kali kamu harus kembali ke duniamu lagi dan meninggalkanku seorang diri. Aku tak tahu selama ini kamu menganggapku apa. Semua kata cinta dan sayang itu telah terlontar, tapi saat kita tak bertemu, saat semua percakaan hanya bisa terjalin lewat ponsel; di sana kurasakan dirimu yang berbeda. Kamu yang tanpa kata sayang dan cinta, kamu yang tidak memberi kecupan walaupun sebatas titik dua bintang, kamu yang membalas rasa rinduku dengan dingin, dan kamu yang tak langsung menggubris pesan singkatku; seakan kamu tak khawatir membuat aku menunggu.

Semakin kamu bersikap seperti itu, Sayang. Semakin aku mencintai dan menggilaimu. Aku tak ingin menjauhimu, meskipun luka mulai diam-diam tergores di hatiku. Setiap kali aku berusaha membencimu, rasa benci itu hilang seketika ketika kauembuskan lagi kata cinta lewat pertemuan kita yang jarang sekali terjalin itu. Setiap kali aku memilih pergi, tiba-tiba kamu datang dengan rangkulan sederhana dan memperlakukanku layaknya ratu sejagad, yang harus dibahagiakan walaupun hanya satu hari. Setiap kali aku ingin melupakanmu, saat itu juga kau mengingatkanku pada kenangan-kenangan manis kita, yang begitu sayang untuk dileburkan dari ingatan. Aku tak tahu, Sayang, perasaan ini namanya apa, yang jelas aku sangat ketakutan. Takut kamu akan melirik yang lain jika hingga saat ini aku tak menanyakan status dan kejelasan.

Dari dulu aku selalu tegas, bahwa aku tak ingin terjebak pada status yang menyakitiku hari ini juga esok hari. Tapi, kamu datang dengan membawa energi baru, sisa-sisa panas yang kaubawa dari bulan, menyentuh lembut dahiku yang sedingin besi; rasanya terlalu munafik jika aku menolak perhatian dan kebaikanmu. Namun, aku tak tahu bahwa segala sentuhan sederhana itu bisa menimbulkan perasaan lain, perasaan takut kehilangan, perasaan ingin memilikimu seutuhnya, perasaan ingin dijadikan satu-satunya olehmu.

Berkali-kali kutatap matamu, setiap kali kamu ucapkan cinta di telingaku, dan aku terbuai oleh nyanyian itu. Semua yang kaulakukan membuatku semakin berharap terlalu tinggi, aku takut jatuh sendirian dan kautak menungguku jatuh di bawah sana. Aku takut kamu sedang berusaha menerbangkanku dengan sayapmu, lalu kelak di atas langit sana, kaubiarkan aku mengepakkan sayapku sendiri yang masih kecil dan tak tahu caranya menggerakan udara di sekitar sayap-sayap kecilku. Aku takut semua hal sedih itu terjadi justru di saat aku sedang sangat tak ingin kehilanganmu, Sayang.

Ingin sekali aku mengetahui perasaanmu. Kamu boleh menyalahkan aku, untuk segala hubungan tak sehat, pertengkaran yang ajaib, rindu yang memberontak, kangen yang menjengkelkan, serta hal-hal magis lain yang selalu membuatmu berpikir aku ini perempuan yang berbeda. Katakan saja kalau aku ini gila nomor satu, karena selalu ingin tahu kabarmu, selalu ingin menemuimu, selalu ingin merindukanmu habis-habisan. Anggaplah aku ini pasien sakit jiwa yang menanti obat penenang, dan kaulah si obat penenang yang selalu hilang ketika aku membutuhkanmu.

Anggaplah aku ini halte, Sayang, dan kauadalah bus yang berlalu-lalang, datang dan pergi, singgah dan menetap; untuk mencari-cari keuntungan yang bisa kaudapatkan. Katakan saja aku ini payung, yang hanya kaubuka ketika cuaca terlihat mendung, yang rela membasahi tubuhnya demi membuat tubuhmu kering. Bayangkan saja aku ini gadis kecil yang tak tahu apa-apa, yang melihat pria sederhana dan humoris, pria yang setiap selesai bertemu selalu memunculkan harapan baru, pria yang peluknya selalu ia rindukan, pria yang aroma tubuhnya selalu menimbulkan perasaan kangen, pria yang entah bagaimana bisa membuat gadis itu takut pada rasa kehilangan.

Aku sedang ada di titik sangat mencintaimu dan aku tak ingin kisah-kisah lama yang terjadi padaku harus terulang lagi dalam kisah baru kita. Aku sedang dalam keadaan sangat menggilaimu dan aku ingin terus gila, ingin terus sakit jiwa, agar tanpa rasa terpaksa; kamu berjalan menghampiriku, dan bersedia menjadi-- obat penenangku.

dari gadis
yang selalu kauanggap adik.

17 July 2014

Kompetisi Menulis #JCDD2 :)

Halo, masih ingat kompetisi menulis bareng aku yang pernah aku adakan yaitu #CeritaCintaKota dan #CeritaHororKota, yang bukunya telah laris manis di pasaran? Aku mau mengulang kesuksesan itu bareng teman-teman followers-ku dan para pembaca setiaku yang ingin mewujudkan mimpinya bersamaku. Aku ingin memberi sebuah gambaran bahwa tulisan diterbitkan oleh penerbit besar bukanlah sebuah mimpi yang terlalu tinggi. Yuk, wujudkan mimpimu bersamaku! Gimana caranya?


1. Kompetisi menulis #JCDD2 terbuka untuk semua kalangan dan semua orang yang telah membaca buku #JatuhCintaDiamDiam :)

2. Kenapa harus baca? Setelah baca #JatuhCintaDiamDiam kamu bakalan ngerti cerita seperti apa yang kucari dan penerbitku cari #JCDD2

3. Belum punya buku #JatuhCintaDiamDiam tinggal miliki bukunya segera. Buku itu pedoman banget buat kamu nulis. #JCDD2

3. Bentuknya cerpen dengan tema jatuh cinta diam-diam. Boleh kisah nyata, boleh fiksi. (3000-4000 kata) font bebas. Perhatikan jumlah katanya, ya, bukan halamannya. Minimal 3000 kata. :) #JCDD2

4. Cerpen yang kamu tuliskan untuk kompetisi menulis #JCDD2 bisa kamu kirim lebih dari satu, lho~ :* #JCDD2

5. Cerpen tersebut HARUS dimuat di blog kamu sendiri. Gak punya blog? Ya, bikin blog. :D Belajar PUBLIKASIKAN tulisanmu! #JCDD2

6. Cerpen dimuat di blog-mu sendiri. Boleh dengan blogspot, wordpress, tumblr, dan sebagainya. Yang penting tulisanmu dipublikasikan #JCDD2

7. Di halaman blog kamu harus ada gambar logo @KlubCeritaDwita dan avatar Twitter kamu juga harus pakai gambar itu. #JCDD2


8. Setelah posting di blog, kirim tweet dengan format: (JUDUL NASKAH) – (NAMA) – #JCDD2 – link tulisan – @_PlotPoint @KlubCeritaDwita

9. Tweet berisi link posting-an blog harus disertai selfie bareng buku #JatuhCintaDiamDiam ya! Makanya kamu harus punya bukunya. #JCDD2


10. Contoh tweet:



11. Tweet ini harus disertai foto selfie, ya. :) Penting banget untuk memberitahukan bahwa kamu jadi peserta kompetisi menulis #JCDD2 beserta link tulisan kamu. :)

12. Naskah paling lambat diterima pada 06 Juli-06 Agustus 2014 pukul 00:00 (waktu jam kantor @_PlotPoint). Jangan lupa di-tweet, ya! #JCDD2

13. Naskah terbaik akan diumumkan pada 06 SEPTEMBER 2014 pukul 20.00 di akun Twitter-ku, @_PlotPoint, @KlubCeritaDwita dan blog. :) #JCDD2

14. Naskah terbaik juga akan DIBUKUKAN oleh @_Plotpoint :') Pemenang juga harus bersedia menjalani proses penyuntingan naskah. #JCDD2

15. Kompetisi menulis #JCDD2 berhadiah KARYAMU DITERBITKAN dan uang tunai Rp500.000 :’)

16. Kompetisi menulis #JCDD2 TIDAK DIPUNGUT BIAYA APAPUN, ya! :) Berimajinasilah lalu menulislah! :*

17. Akan dipilih 10 tulisan terbaik, ya, yuk tulis sekarang juga! :* #JCDD2

Udah tahu, kan, syarat kompetisi menulis #JCDD2 ini? Yuk, tulisankan perasaanmu melalui cerpen dan posting di blog sekarang! :*

16 July 2014

Ketakutan Terbesarku

Aku menulis ini ketika air mataku telah mengering. Kita baru selesai bercerita panjang lebar, kemudian kamu memilih untuk berhenti membuka semua duniamu karena ingin melanjutkan pekerjaanmu. Aku tidak tahu bahwa pria setangguh dan sehumoris kamu pernah disakiti seluar biasa itu dan rasanya aku ingin marah besar, memukul, menangis, meradang, ketika tahu seorang wanita yang pernah menyakitimu, meminta kembali untuk menemuimu. Emosiku makin memuncak ketika mengetahui wanita itu mengucap sayang dan rindu hingga berembel-embel tak bisa melupakanmu. Saat itu, aku marah besar. Rasanya ingin kukeluarkan semua tenagaku untuk memaki wanita itu, tapi mengingat status kita yang hanya teman biasa, aku kembali bungkam untuk yang kesekian kalinya.

Akhir-akhir ini, meskipun pekerjaanku sangat banyak, ternyata aku masih punya waktu untuk memikirkanmu. Di sela-sela ketika aku menulis tentang karakter tokoh dalam novelku dan tokoh itu kurasa setampan kamu, aku langsung mengingatmu dan meraih ponsel untuk menghubungimu; walaupun sekali lagi pesan-pesanku selalu kaubalas dalam hitungan jam.

Kamu datang membawa energi-energi baru dalam redupnya duniaku. Aku, si penulis lugu yang senang menangis dalam tulisannya ini sedang sibuk meraih dan memilih luka mana yang harus diabadikan dalam tulisan. Lalu, kauhadir dengan membawa kebahagiaan yang sulit kupahami, kamu mengabaikanku dengan sangat gilanya tapi hal itu membuatku semakin ingin berada bersamamu.

Perkenalan kita biasa saja, itu semua karena kenakalanmu yang menggodaku dalam aplikasi chat yang digunakan para pencari jodoh di dunia maya. Aplikasi chat berisi orang-orang kesepian, yang mencari kehangatan dalam balutan tulisan dan candaan percakapan. Kita terjebak dalam ruang itu dan aku tak bisa melawan bahwa ada kenyamanan yang kaubawa dalam hari-hari sepiku. Kamu bercerita tentang dunia yang belum pernah kusinggahi, kamu bercerita mengenai pekerjaanmu, kisah cintamu yang pilu, keluargamu, dan segala hal yang membuatku merasa dihargai. Aku merasa punya hak tersendiri bisa mendengar ceritamu, darimu yang mengalami langsung.

Aku tak pernah berpikir bahwa kenyamanan ini akan berlanjut pada rasa takut kehilangan. Sementara kita, sedang dalam proses sama-sama mengobati luka lama, sama-sama trauma dalam cinta, dan sama-sama ingin fokus pada dunia kerja. Aku tak tahu apakah kenyamanan tumbuh karena kebosananku pada rutinitasku selama ini atau memang sosokmu yang spesial itu sengaja dikirimkan Tuhan untukku?

Dan kamu memeluk tubuhku seperti seorang kakak, mencium keningku seperti seorang ayah, mencium pipiku seperti seorang kekasih, berbisik di telingaku seperti seorang sahabat, menemaniku layaknya saudara; aku semakin terbiasa pada semua tindakanmu. Aku tak ingin berharap terlalu jauh, tapi kedekatan kita tak bisa melarangku untuk tidak memiliki perasaan apapun padamu. Rasanya bohong satu juta persen kalau aku tidak mencintaimu dan tidak takut kehilangan kamu. Aku tahu kaupun tak akan mungkin percaya ada cinta di mata seorang perempuan, yang kaukenal bisa mudah jatuh cinta dengan banyak orang. Ingin kujelaskan semua bahwa penilaianmu itu salah, kamulah satu-satunya jawaban dari doa panjangku. Aku ingin membawamu berjalan lebih jauh lagi, tapi aku pun belum berhasil mengobati perih lukamu, sisa-sisa masa lalumu. 

Aku terus ingin memelukmu, agar tidak pernah kehilangan kamu dan tak akan lagi mencicipi luka ditinggal saat sedang cinta-cintanya. Aku selalu ingin menahanmu pergi, ketika kauharus kembali bergelut dengan dunia kerja, di saat-saat itu juga kamu menghilang dan tanpa kabar. Aku selalu ingin agar waktu berhenti ketika kita bertemu, sehingga aku bisa lebih lama memandangimu, memelukmu, mengajakmu membicarakan mimpi-mimpi kita. 

Harapanku begitu besar padamu dan aku yakin ini semua salahku karena berharap terlalu tinggi. Tapi, apakah berharap menjadi milikmu adalah keinginan yang terlalu tinggi? Kita sudah terlalu dekat, namun ada sekat tak terlihat yang memisahkan hati kita masing-masing, sekat yang bertuliskan "Jangan lanjutkan atau kamu terluka sendirian." Trauma-trauma masa lalu yang masih aku dan kamu usahakan agar segera sembuh. Aku pernah menunjukkan air mata di depanmu dan kamu kebingungan mengapa wanita yang terlihat baik-baik saja seperti aku bisa menunjukkan air mata di depanmu?

Sebenarnya, sederhana saja. Air mata itu terjatuh bukan karena inginku, tapi keinginan hatiku yang tak ingin kamu pergi, tak ingin kita berakhir tanpa alasan yang jelas, tak ingin kita berhenti berjalan ketika di ujung jalan sana; kita telah melihat cahaya terang. Aku takut pada semua hal itu, pada kemungkinan-kemungkinan lain yang tak akan membuatku bahagia. Aku sudah menemukanmu dan tak ingin melepaskanmu, apalagi membiarkan wanita yang hidup di masa lalumu untuk kembali menyakitimu lagi. 

Sekarang, aku sedang ketakutan. Takut kamu berubah ketika aku sedang sangat merasa nyaman padamu. Aku takut kamu pergi ketika aku mulai meletakkanmu di sudut hatiku paling dalam. Ketakutan terbesarku adalah selama ini kamu hanya menganggapku temanmu dan ketika ada teman lain yang lebih baik; kamu akan pergi tanpa perasaan, seakan tak meninggalkan seseorang yang telah lama memperjuangaknmu.

dari adikmu
yang pengecut.