05 August 2023

Curhat Bareng Dwitasari #3

Curhatan Dari Perempuan Initial B, Usia 27 tahun:

Kak Dwita. Aku merasa pernikahan aku hambar. Aku nggak sayang lagi sama suamiku, sementara ada orang lain yang bikin aku nyaman, Aku sekarang nyesel nikah sama suamiku. Aku harus gimana, Kak?



Jawaban Kak Dwita:
Dear, Sayangku. Aku turut prihatin dengan apa yang kamu alami ya dear. Aku paham banget. Nggak mudah berada dalam hubungan yang tidak baik dan tidak menyenangkan. Ketika kamu sedang galau-galaunya tiba-tiba ada orang lain yang lebih memahami kamu. Jadi bikin kita makin nyesel, kenapa, sih, gue nikah sama dia?
 
Tapi, menurutku, kesal sama suami. Nggak nyaman sama ulah suami. Nggak suka dengan tingkah laku suami, pasti semua istri pernah ngerasain ini. Dongkol sejadi-jadinya karena ulah suami ke kita. Lantas, apa sih arti pernikahan? Selain pemakluman dan banyak-banyak kompromi.
 
Namanya pernikahan, pasti ada aja ujiannya. Terutama di tahun-tahun awal pernikahan satu sampai lima tahun pernikahan adalah masa paling berat. Karena dua kepala ditemukan dalam satu rumah. Pastinya nggak mudah menyatukan karakter dua orang yang berbeda. Kadang bikin kita pengen nyerah aja. Kadang bikin kita menyesali keadaan. Kadang bikin kita lelah banget menghadapi tingkah suami.
 
Tapi, bukankah ujian pernikahan itu macam-macam bentuknya, Dek? Dan, tugas kita sebagai istri adalah menemani suami melewati ujian itu. Karena pernikahan bukan kayak pacaran, kita nggak sreg sama sikap dia, terus kita memilih untuk mundur teratur. Nggak bisa gitu, Dek.
 
Janji kalian sama Tuhan adalah menjalani pernikahan yang penuh dengan sikap amanah. Tuhan udah mengizinkan kalian bersatu, nih, masa nyerah gitu aja karena kehadiran orang lain yang lebih memberi kamu kenyamanan? Ingat, orang lain, yang bukan pasangan halal kita pasti selalu terlihat lebih baik, pasti terlihat lebih indah, karena apa? Karena kita penasaran pengen memiliki dia. Dan, dalam hati kita mulai membandingkan pastinya dia lebih baik dari suami kita. Nah, di sinilah awal kita mulai sering membanding-bandingkan pasangan kita dengan orang lain.
 
Padahal, suami kita adalah pilihan kita, yang pertaliannya sudah diikat secara halal juga. Dialah yang harusnya kita bahagiakan dan kita banggakan. Pasti godaan dari luar banyak, Dek, tinggal kamu memilih setia atau nggak.
 
Kalau kamu merasa ada yang kurang dari suamimu, jangan malah curhat dengan orang lain. Pastikan ngobrolnya langsung sama suami. Obrolin baik-baik sama suami. Komunikasikan baik-baik, cari solusinya. 

Coba terus. Kalau bener-bener nggak ada solusinya, cari penengah yang memang bijak dan arif melihat masalah kamu, boleh mertua atau orangtua. Kalau nggak ada jalan tengahnya, baru keputusan ada di tangan kalian berdua. Menurutku, selama dia tidak KDRT, tidak selingkuh, dan tidak lupa menafkahi keluarga, sebaiknya jangan dilepas. Cari solusi baik-baik sampai kamu dan dia menemukan win-win solution-nya.
 
Sejatinya, kalau kita bercerai, semua belum tentu lebih baik juga. Mungkin kita mikirnya, ah sama orang lain pasti lebih baik. Ya, kalau kita masih menggunakan karakter tidak dewasa kita di pernikahan berikutnya, yang ada malah pernikahan berikutnya juga sama berantakannya.
 
Yuk, jalin komunikasi, belajar jaga quality time sama pasangan. Nggak ada yang harus kamu sesali dari pilihan kamu selama ini. Mungkin kurang komunikasi, mungkin kurang ngobrol, mungkin kurang quality time bareng.
 
Inget, pernikahan itu juga harus dijaga dan dipupuk. Rasa penasaran dan rasa deg-degan itu harus tetap ada. Itulah mengapa suami-istri tetap harus tetap kencan meskipun sudah punya anak. Ya, karena kita butuh menyegarkan rasa cinta kita, butuh menyegarkan kembali komitmen kita, butuh mengulang kembali momen-momen pacaran itu.
 
Selama masih bisa diselamatkan, selama masih bisa diperbaiki, perbaikilah selagi bisa, Dek. Itulah seninya menikmati ujian pernikahan. Aku yakin, setelah ujian ini, hubungan kamu dan suami bisa naik level. Tetap semangat, ya, Sayangku.

***
Buat kamu yang pengen ikutan #CurhatBarengDwitasari bisa langsung chat curhatan kamu ke WA: 0822-610-22-388 atau langsung klik DI SINI

Curhatan kamu aman dan privasi kamu tersimpan rapat yah! Sengaja aku share di sini supaya membangun rasa percaya diri kamu sebagai perempuan. Yuk, kita saling menguatkan!

 Baca curhatan lainnya DI SINI, Mungkin kamu juga pernah alami masalah kayak gini

03 August 2023

Curhat Bareng Dwitasari #2

Curhatan Dari Cewek A, usia 25 tahun. 


Kak Dwita. Ada cowok yang deket sama aku, tapi hubungan kita on-off padahal kita satu daerah. Diajakin ketemu kadang ribet banyak alasan ngakunya sibuk. Aku harus gimana?
 
Jawaban Kak Dwita:
Halo, Dek. Maaf banget baru bales karena kemarin antrean curhatnya cukup mengular. Sekarang, kita kupas tuntas masalah kamu yah.
 
Sebelumnya, aku mau nanya dulu nih sama kamu. Jika tanpa pria ini, apakah kamu tidak bisa melanjutkan hidup? Kalau jauh dalam lubuk hati kecil kamu, kamu pengen perjuangin dia. Monggo. Silakan. Tapi, kita kupas pelan-pelan yah.
 
Cowok itu kalau sayang beneran sama cewek pasti bakalan effort. Minimal cari tahu kabar kamu duluan atau meluangkan waktu buat kamu. Nah, apakah cowok ini melakukan salah satunya yang aku bilang ke kamu? Kalau dia melakukan salah satunya, baru kita bisa maju ke step selanjutnya.
 
Dia nyariin kamu, ngabarin kamu, tapi keadaannya suka on off. Oke. Sepertinya, kita sebagai cewek harus maju duluan, nih. Nggak ada salahnya loh ngabarin dia duluan, ngajak dia ketemu duluan, atau menunjukkan ketertarikan kamu sama dia.
 
Ini nggak bakalan bikin kamu terlihat murahan di depan cowok. Justru cowok ini menyadari bahwa kamu juga tertarik sama dia. Jadi stop kode-kode nggak jelas, karena ngerinya dia nggak paham kan sama kodenya kita wkwkwk.
 
Nah, kalau kamu udah nunjukin ketertarikan tapi dia masih on-off, wah udah red flag nih. On Off nya sudah berapa kali? Apakah jarang-jarang karena dia sibuk? Atau dia sering nyuekin kamu? Nah kalau tahapannya udah sering nyuekin kamu, ini yang harus kamu waspadai ya, Dek.
 
Bisa aja, dia nggak setertarik itu sama kamu. Dan, kita sebagai cewek harus paham tanda-tanda ini. Menurutku, kasih tenggang waktu, sih. Misalnya, kalau dia udah makin sulit diajakin ketemu, udah nggak ngabarin lagi, udah nggak menunjukkan ketertarikan apapun, ya, nggak usah maksain.
 
Daripada kita sakit hati berkepanjangan karena berharap terlalu tinggi. Kalau sikap dia udah beda, ini saatnya buat kamu puter balik, daripada memaksakan keadaan.
 
Inget kata-kata aku di awal COWOK YANG BENERAN SAYANG BAKALAN BERJUANG MATI MATIAN. Kalau dia nggak ada perjuangan apapun, plis, ini saatnya untuk ambil Langkah tegas.
 
Terakhir, aku punya quotes buat kamu, Dek. Semoga quotes ini menguatkan kamu yah.
 
“Aku perempuan baik. Aku perempuan hebat. Aku berhak dicintai laki-laki yang ingin berjuang buat aku. Aku tidak akan berjuang untuk laki-laki yang salah. Aku tidak akan mempertahankan laki-laki yang tidak ingin mempertahankan aku.”
 
Intinya, jangan pernah takut untuk mengambil langkah ke depan ya dek. Sebagai perempuan, jangan mau nungguin aja, kita berhak mencari tahu, kita berhak tahu.

***
Buat kamu yang pengen ikutan #CurhatBarengDwitasari bisa langsung chat curhatan kamu ke WA: 0822-610-22-388 atau langsung klik DI SINI

Curhatan kamu aman dan privasi kamu tersimpan rapat yah! Sengaja aku share di sini supaya membangun rasa percaya diri kamu sebagai perempuan. Yuk, kita saling menguatkan!

Baca curhatan lainnya DI SINI, Mungkin kamu juga pernah alami masalah kayak gini

Curhat Bareng Dwitasari #1

Curhatan Dari Cewek N, usia 23 tahun.
Kak Dwita. Jujur aku udah lelah banget sama cowok kareba aku berkali kali disakitin. Aku harus gimana supaya bisa move on? Ditambah lagi, orangtua nyuruh aku cepet nikah.

 
Jawaban Kak Dwita:
Halo, Dear. Aku bersyukur dan seneng banget bisa ngobrol dan sharing bareng sama kamu. Sebelumnya, aku minta maaf, yah, kalau aku terlalu tegas dalam memberikan solusi buat kamu nanti. Well, yuk kita kupas dulu satu-satu masalah kamu.
 
Emang berat banget ya dek ngejalanin hubungan kayak gini. Saat kita udah sama-sama berjuang mati-matian tapi dari dianya nggak ada effort apa-apa. Terutama Ketika ada tuntutan dari orangtua yang pengen cepet kita nikah.
 
Tapi, semua udah terjadi, mau diputer ulang gabisa. Mau balik ke masa lalu juga nggak bisa. Depresi, capek, sakit hati, galau, semua jadi satu.
 
Sekarang apa yang harus kamu lakuin? Pertama, aku saranin banget maafin diri kamu sendiri dulu. Sebelum memutuskan untuk memaafkan orang lain, plis maafkan diri kamu dulu. Baru setelah itu, kita move on untuk memaafkan orang lain.
 
Yang kedua, aku minta tolong banget nggak usah mengulang memori tentang semua orang di masa lalu kamu. Even dia sudah bahagia dengan yang lain pun, plis, sekarang fokus aja sama hidup kamu yang sekarang. Kamu berhak bahagia. Kamu berhak melupakan orang yang nyakitin kamu. Kamu berhak lepas dari orang yang toxic dan menyakiti kamu berkali-kali.
 
Aku tau ini nggak mudah, tapi yuk kita mulai dari hal yang simple-simple dulu. Dimulai dari jangan nge-save nomor hp-nya lagi. Jangan cari tau kabarnya lagi. Jangan ngulang-ngulang memori yang lalu lagi. Emang, Dek. Melupakan itu nggak mudah, tapi bukan berarti nggak bisa loh. Kita mulai dari step kecil dulu yah. Mulai dari Langkah yang kecil.
 
Jangan mikir gue harus lupain dia sekarang. Jangn mikir gini. Pikirin dulu, gue harus menang, untuk hari ini aja. Untung hari ini aja, gue nggak mau mikirin dia. Untung hari ini aja, gue nggak mau nangis karena dia. Step by step, lama-lama bakalan sembuh dan hilang dengan sendirinya. Waktu akan menyembuhkan luka hati kamu.
 
Mungkin nggak sekarang, tapi lama-lama pasti luka itu sembuh, karena obat luka hati kamu bukan dari orang lain. Tapi dari diri kita sendiri dek.
 
Aku juga mau nyaranin kamu supaya lebih kuat dan hebat lagi jadi perempuan. Karena ternyata, untuk jadi perempuan hebat itu cukup simple, Dek. Cari kesibukan yang membangun, cari hobi yang bikin kamu happy, lakuin segalanya yang bikin kamu bisa bernafas lega.
 
Jangan bikin diri kamu mengingat kembali luka hati itu. Inget, kamu berhak bahagia. Kamu berhak bersama seseorang yang mencintai kamu.
 
Terakhir dari aku, aku punya quotes yang semoga bisa membangun jati diri kamu ke depannya. 

Orang lain boleh menjatuhkan kamu, orang lain boleh menyakiti kamu, tapi buktikan pada mereka bahwa kamu akan jauh lebih bahagia walau tanpa mereka!
 

Terakhir, aku pengen bilang. Selalu kuat dalam pengharapan yah. Jangan pernah takut untuk jalan ke depan. Karena hidup kamu harus terus berjalan. Semangat, ya, Dear. 

***

Buat kamu yang pengen ikutan #CurhatBarengDwitasari bisa langsung chat curhatan kamu ke WA: 0822-610-22-388 atau langsung klik DI SINI

Curhatan kamu aman dan privasi kamu tersimpan rapat yah! Sengaja aku share di sini supaya membangun rasa percaya diri kamu sebagai perempuan. Yuk, kita saling menguatkan!

Baca curhatan lainnya DI SINI