Satu minggu ditambah satu
hari. Begitu singkat perkenalan kita, tapi ternyata semua telah melekat,
termasuk cinta? Kamu tak percaya? Tentu saja. Kamu selalu tak percaya pada
perasaanku. Kamu lebih memercayai persepsimu sendiri. Kamu menjunjung tinggi
pengetahuanmu. Padahal, kalau boleh jujur, aku tak pernah berbohong jika
berkata rindu yang bukan semu itu.
Tiga hari setelah perpisahan
kita. Semua begitu berbeda. Entah mengapa meskipun aku belum benar-benar
mengenalmu, sudah lahir saja rindu yang sulit kuatasi. Aku mencari-cari kamu
dengan menggunakan apapun. Aku mengharapkan beritamu mampir walaupun sekadar
cerita atau mitos semata. Kudengar, kamu sakit, ya? Cepat sembuh, ya. Maaf jika
aku tak berperan aktif untuk menyembuhkan sakitmu, karena kamu telah memutuskan
kebersamaan kita dan tak lagi ingin melihat aku dalam tatapan matamu. Aku
bertanya-tanya, apa salahku?
Untuk Cahaya Penunjukku, aku
kebingungan melawan resah dan kangen. Aku berusaha tak memikirkan kamu dan
kenangan-kenangan kita dulu, tapi semakin kulawan; semakin kauhadir dan
melekat. Perpisahan harusnya tak terlalu menghasilkan sakit karena perkenalan
kita belum terjalin begitu lama. Aku hanya menyesal, mengapa semua yang kupikir
akan berakhir bahagia malah berakhir secepat itu? Satu helaan napasku memburu,
kucuri kamu dalam otakku. Kamu tetaplah bayang-bayang, menghamburkan harapan,
kemudian menghempaskan.
Aku melirik ke belakang,
melihat dan mengingat apa saja yang pernah kita lakukan. Aku ingat ketika kamu
memerhatikanku dengan baik dan peduli. Aku merekam segala rasa cemasmu ketika
aku bercerita tentang pria lain. Aku mengenang rangkulan dan gandengan tanganmu
yang kurasakan pertama kali. Rasanya, aku tak cukup kuat untuk mengembalikan
segalanya kembali seperti awal perkenalan kita.
Aku menunggu saat kita bisa
bertemu lagi, saling menumbuhkan rasa percaya juga cinta. Aku menunggu kamu
datang, membawa pelukan juga rindu yang kaupendam. Mungkinkah kaupunya rindu
sedalam dan seluas yang kusimpan? Mungkinkah kaupunya cinta dan sayang sekuat
dan seindah yang kupunya? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Kamu begitu sulit
kutebak, tapi aku mencintai segala teka-tekimu. Kamu hadir di saat yang tepat,
saat aku membutuhkan perkenalan tanpa keribetan, saat aku menginginkan pria
humoris di sampingku. Aku menemukan sosok pria idaman dalam dirimu, tapi
sepertinya aku bukanlah sosok yang kauinginkan. Aku terlalu buruk untukmu. Aku
tak ingin wajah tampanmu bersanding dengan wanita serendah aku. Kamu terlalu
sempurna untuk kugapai dan aku hanyalah si buruk rupa yang merindukan takdir
indah.
Sayang, aku menunggu kamu
pulang. Kepulanganmu adalah kebahagiaan bagiku. Aku menunggu kamu berbalik arah
dan kembali berjalan ke arahku. Aku mulai mencintaimu dan
kurasa kamu juga begitu. Kamu selalu berkata cinta, mengucap rindu, dan
tersenyum ke arahku dengan wajah manis. Cukupkah segala alasan itu menjadi
dasar penilaiku, bahwa kaujuga mencintaiku? Memang terlalu tergesa-gesa
menyebutnya cinta, tapi izinkan aku bilang bahwa cinta pun bisa datang bahkan
tanpa aku meminta.
Ketika berkenalan denganmu,
aku tak minta banyak hal selain pertemanan. Tapi, kaumembuka mataku dan
mengecup manis anganku, hingga aku merasa nyaman jika berada di dekatmu. Jika
perasaan itu makin tumbuh, salahkah aku? Maaf, jika aku terlalu berharap
banyak. Maaf, jika aku tak bersikap sadar diri ataupun memilih pergi.
Aku menunggumu sampai datang.
Pulanglah, Sayang. Jangan pergi lagi. Aku menunggumu sampai waktu tak izinkan
kita bersatu.
keinget dya yang disemarang jadinya..ini aku bangett kak ;'(... *netes dah
ReplyDeleteSeribu jempol kak, terharu banget :')
ReplyDeleteaku bgt ka :') >>> 'sayang, aku menunggu km pulang. kepulanganmu adalah kebahagiaan bagiku. aku menunggu kamu berbalik arah dan kembali berjalan ke arahku.'
ReplyDeleteTrimakasih :') bacaannya
ReplyDeletebaguuuuuuuuuuuus :')
ReplyDeleteakuu bangeeettt :'( jadi kangeeen
ReplyDeletemengharukaaaan :'(
ReplyDeleteYaa , ampun kak ... :')
ReplyDeleteMenyayat hati :')
its me!
ReplyDeletebacaan yang indah dan menyentuh :'),nice..
ReplyDeletekerennn
ReplyDeleteParagraf ke 5 aku banget : Kamu hadir di saat yang tepat, saat aku membutuhkan perkenalan tanpa keribetan, saat aku menginginkan pria humoris di sampingku. Aku menemukan sosok pria idaman dalam dirimu
ReplyDeleteAnjirrr,dalem bgt kayanyaaaa
ReplyDeleteBagus sekali. Menyentuh. Seperti pengalaman pribadi, ataukah memang begitu?
ReplyDeleteSalam :)
bagus bnget...
ReplyDeletebagus!
ReplyDeleteSeperti pengalaman pribadi saya. Menyentuh banget:') nice..
ReplyDeletehem saya banget, tapi saya gak mau nunggu dia terlalu jahat untuk ditunggu *curhat
ReplyDeleteMenyentuh banget. Sama seperti pengalaman pribadi saya:') nice!
ReplyDeleteNice :''')
ReplyDeletengena banget kaakk:'(
ReplyDeleteAku banget kak, sekarang bener-bener lagi ngerasain yang kayak gitu :'(
ReplyDeletepas banget
ReplyDeleteBaca ini sampe netesin air mata
ReplyDeleteSuka pada bagian : 'Kamu hadir di saat yang tepat, saat aku membutuhkan perkenalan tanpa keribetan, saat aku menginginkan pria humoris di sampingku. Aku menemukan sosok pria idaman dalam dirimu, tapi sepertinya aku bukanlah sosok yang kauinginkan. Aku terlalu buruk untukmu. Lanjutkan ya ka menulisnya :')
ReplyDeleteaku bangeeet :(
ReplyDeleteini ngena banget ceritanya kak .
ReplyDeletekeren banget kak, ceritanya kisah nyata bgt :')
ReplyDeletemakasih bacaa.na :) bagus bgt :)
ReplyDeleteiini bukannya korban php ya
ReplyDeletetapi keren, efek galaunya ngena
ReplyDeletetapi tidak ada salahnya bermimpi lagi kan kak? Move move move :)
ReplyDeleteKata- kata indah yang terucap dari hati
ReplyDeleteMuantabs..
bagus kaak
ReplyDeleteWuh...begitu mengharukan...Batu Ruby Hitam Asli
ReplyDeletelike this
ReplyDeleteAhh aku banget , baru kenal 1 minggu 3 hari :'(
ReplyDeletesipppp
ReplyDeleteso touch kk :')
ReplyDeletebagus..
ReplyDeleteember mana ember,,,:D
ReplyDeletepas pake "banget" sama my story dwita,,,salam kenal y jangan lupa mampir ke rumah gue cerpen666 blogspot dot com :D
jleeb banget kalau inget semua itu :'(
ReplyDeleteDari sini ngejleb :'(
ReplyDeleteAku menunggu kamu datang, membawa pelukan juga rindu yang kaupendam. Mungkinkah kaupunya rindu sedalam dan seluas yang kusimpan? Mungkinkah kaupunya cinta dan sayang sekuat dan seindah yang kupunya? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Kamu begitu sulit kutebak,
Ditunggu novel baru yak kak :)
ReplyDeleteDalem banget mbak maknanya yang kalimat terakhir :'(
ReplyDeletePas. . .ngena nya mpe ga sngaja tenangis. .
ReplyDeletemaaf jika aku berharap banyak :)
ReplyDeletenyentuh kehati banget ka :'( bener netesin air mata nih saya alami ini semua
ReplyDeletewow.. inget masa lalu
ReplyDelete'salahkah aku? maaf jika aku terlalu berharap banyak'
'Satu minggu ditambah satu hari' :')
ReplyDeletenangis baca ini ka :"( aku banget
ReplyDeleteSangat menyentuh :')
ReplyDeletekisahku banget:'(
ReplyDeletehebaat...:) penuh penghayatan, sulit sekali untuk bisa menulis seperti ini :)
ReplyDelete:')hhaha , ,still for him, ,ini setia ku buat fajar !
ReplyDeletenyentuh banget di hatii :)
ReplyDeletekerennnn
ReplyDeleteNo Copas, Mercy You.
ReplyDeletengerasa kesindir :')
ReplyDeletemembuat saya kembali berpikir ka, apakah saya layak untuknya :''(
ReplyDeletemembuat gue berpikir kembali, gue gak layak untuknya
ReplyDeleteKerennnnn...
ReplyDeletekerennn, bingitttsss
ReplyDeleteaku banget,,,,,
ReplyDeletejadi sedih,,,,,
kak ini keren :')
ReplyDeleteijin re post ke blog ku yaa :')
Aku banget ini kakaaaaa
ReplyDeletekerenn juga, jadi merinding baca nya
ReplyDeleteBagus kak :')
ReplyDeletekak :') ini baru aku alamin kak . inget orang yang di semarang jadinya :')
ReplyDeletePas buat gue :") tapi sayang 'kita' pada akhirnya saling menyakiti, hanya karena kesalah pahaman dan berujung pada perpisahan yang sebenernya sulit untuk dilalui :')
ReplyDeletekak dwita, kalau udah nulis apalagi yang berlabel cinta jitu banget, buat orang flashback dan akhirnya nostalgia.. keren kak dwita, salut, seribu jempol kak buat kamu
ReplyDeletesama seperti cerita yg kujalani saat ini. Hanya bisa berdoa dan bersabar.. :')
ReplyDeletekerennn'nya pake banget loh :")
ReplyDeletesuaranya juga bagus :D
keren kak :)
ReplyDeletesedih :)
ReplyDeleteKereeen banget kak! SUMPAH! Aku suka katakatanya! Ada yg nyentuh sama kisah aku.. :''')
ReplyDeleteKereeeeen bangeet kak! Katakatanya ada yg nyentuh pengalaman dan ksiah akuu! :'''')
ReplyDeletenice:')
ReplyDeletesemoga gue dapat cinta yg tulus n sepenuh hati :)
ReplyDeleteaku bangeeet....
ReplyDeleteceritanya mewakili perasaan banget kak:")
ReplyDelete''Jangan pergi lagi. Aku menunggumu sampai waktu tak izinkan kita bersatu.'' aku percaya suatu saat nanti :')
ReplyDeleteDiri gue di paragraf ke 5 yang terakhir tuh :') : Kamu terlalu sempurna untuk ku gapai dan aku hanyalah si buruk rupa yang merindukan takdir indah :D
ReplyDeletekeren kak. dalem banget :) terharu aku, kak :), kak aku izin copas kalimat yg ini ya ?:) " Aku menunggu kamu datang, membawa pelukan juga rindu yang kaupendam. Mungkinkah kaupunya rindu sedalam dan seluas yang kusimpan? "
ReplyDeletekeren bgt :'(
ReplyDeletesweet banget kak:")
ReplyDeletebaca ini sambil dengerin 'kesedihanku' nya sammy *nangiskejer* :'(
ReplyDeleteYaampun kak, ngena banget haha :"D
ReplyDeleteAku banget kak. Suka pas bagian ini : untuk cahaya penunjukku, aku kebingungan melawan resah dan kangen. aku berusaha tak memikirkan kamu dan kenangan2 kita dulu, tapi semakin kulawan; semakin kauhadir dan melekat. perpisahan harusnya tak terlalu menghasilkan sakit karena perkenalan kita belum terjalin begitu lama. aku hanya menyesal, mengapa semua yang kupikir akan berakhir bahagia malah berakhir secepat itu? satu helaan napasku memburu, kucuri kamu dalam otakku. kamu tetaplah bayang2, menghamburkan harapan, kemudian menghempaskan.
ReplyDeleteaku melirik ke belakang, melihat dan mengingat apa saja yang pernah kita lakukan. aku ingat ketika kamu memperhatikanku dengan baik dan peduli. aku merekam segala rasa cemasmu ketika aku bercerita tentang pria lain. aku mengenang rangkulan dan gandengan tanganmu yang kurasakan pertama kali. rasanya tak cukup kuat untuk mengembalikan segalanya kembali seperti awal perkenalan kita. :*{}
kakaaak :( kenak banget apalagi lagunya ._.
ReplyDeleteWaduh kak Dwita, kita senasib yaa :) Mengharukan ya :) semoga kita bisa bertemu "cahaya penujukmu" itu :)
ReplyDelete2maret persisi banget:)
ReplyDeletehmm :')
ReplyDeleteGua banget :'(
ReplyDeletecuma bia :) dan :(
ReplyDeletekeren kaaa:'(
ReplyDeleteini ke akunya :(
ReplyDeleteMaaf aku harus pergi, kamu berhak mencintai siapapun & akupun begitu.
ReplyDeleteMencintai bukan sekadar memiliki,
keren banget...
ReplyDeleteJeroooo
ReplyDeleteNgenaa bgt !!
ReplyDeletekeren sekaliii kak, begitu menyentuh :'''''))
ReplyDeletenicee bgt kaka
ReplyDeletepengalam aku kak. aaaaaaaak :'(
ReplyDeleteJust like me:"")
ReplyDeletewww.ridhaaulianisa9.blogspot.com
ReplyDeletesarannya yah, makasih :)
Tulisan yg padat,dengan makna yg mudah dicerna. Bacaan untuk remaa yg ringan bahasa. Keren kak
ReplyDelete