11 April 2014

Untuk Tuan Petualang.

Hari ini aku tidak melihat kamu, tidak menikmati mata sipitmu, rambut ikalmu, dan hidungmu yang terlihat mancung setiap aku membenamkan tatapan di wajahmu. Hari ini, seperti biasa, aku pergi ke tempat kita menimba ilmu, tempatmu dan tempatku berdiam dan belajar. Ah, Tuan, sudah dua tahun aku di sini, mengagumimu dari jarak yang sangat jauh, mungkin itulah sebab kita tak pernah saling berkata dan menyapa.

Kamu harus tahu, Tuan, setiap kita berjumpa secara tak sengaja di gedung delapan, rasanya aku hanya ingin terus menatap wajahmu dan kamu tidak pernah pergi lagi. Aku hanya ingin waktu berhenti dan wajahmu bisa kunikmati sepuas hati. Mungkin, kamu tertawa geli, gadis lugu ini benar-benar tak tahu diri. Tak tahu kalau kamu sudah ada yang memiliki, tak menyadari kamu hanya akan abadi dalam mimpi.

Tuan, ini rahasiaku, yang mungkin akan membuatmu tertawa semakin geli, semakin kencang, hingga menghasilkan setitik air lembut di pelupuk matamu. Aku sudah memerhatikanmu sejak dulu, sejak pertama kali aku menjadi mahasiswa baru. Aku yang hanya adik tingkatmu, hanya bisa melihat wajahmu dari jauh, berharap suatu hari nanti kita punya kesempatan bersama, entah bagaimana caranya, entah bagaimana Tuhan menyembunyikan segala macam rencanaNya. 

Bolehkah aku meramalkan masa depan perasaanku kelak padamu? Kamu akan sibuk dengan skripsimu, setelah lulus nanti kamu akan bekerja sebagai peneliti, dan menghabiskan sisa umurmu bersama pilihanmu. Aku yang tertinggal di sini, hanya bisa melanjutkan petualanganku sendirian. Hanya bisa berjalan di gedung delapan sambil mengenang kamu yang tertawa manis dengan membawa payung panjang di tangan kananmu. Aku tentu hanya bisa melewati kantin sastra dan mengingat kamu yang pernah makan dan bercanda tawa di situ. Aku hanya bisa menghidupkan kembali khayalmu saat kita berpapasan di tempat parkir kala itu, andai kautahu bagaimana perasaanku; rasanya aku rindu dan ingin memelukmu, tapi siapa aku di matamu? Hahaha, hanya gadis tak tahu diri yang mengharapkan sosok terlalu tinggi?

Wahai, Tuan Petualangku, aku tidak seberani itu. Aku hanya bisa mencari kabarmu dari Twitter, mencuri keindahanmu dari akun Facebook, dan diam-diam bertanya mengenai kamu pada teman-temanku. Ah, iya, aku pengecut, kamu boleh menertawakan perasaanku dan mencaciku dengan makian paling tolol. Sejak mengenalmu, aku tak bisa bedakan siapa yang pantas aku tinggalkan dan aku perjuangkan. Hatiku telah memilihmu, kamu yang justru telah lebih dulu memilih yang lain.

Sayang, aku menulis ini sambil mendengar lagu ciptaan Ahmad Dhani berjudul Immortal Love Song. Selera musikku mungkin berbeda dengan pria petualang seperti kamu. Namun, lagu ini seperti membisikkan banyak hal yang kurasakan, tentang gadis yang tak pernah meminta untuk dibalas perasaannya, tentang seseorang yang hanya bisa melihat dan memandang namun enggan mengajak bicara, atau tentang aku yang diam-diam mencintai sosokmu? Dalam lagu ini, nampak jelas ada seseorang yang jadi bodoh, alay, tolol, hanya karena ia jatuh cinta. Aku sedang dalam fase itu dan jika suatu hari nanti kaumembaca ini (kuyakin tak akan pernah kaubaca juga), pasti kamu ingin bilang aku ini gila, kelewat batas. Asal kautahu, aku tak pernah meminta pada Tuhan untuk menurunkan perasaan ini. Kebetulan, kita bertemu dan aku mencintaimu. Tapi, sayangnya aku tak pernah percaya kebetulan, Sayang. Pasti ada sesuatu, yang tak mampu kita pahami dan kita mengerti. Ada suatu rahasia yang masih Tuhan simpan. Rahasia yang terlalu abu-abu untuk kujalani.

Aku punya banyak mimpi, salah satunya bisa merasakan matahari terbenam di seluruh pantai yang terletak di dekat Gunung Kidul. Kamu mau tahu alasanku? Aku ini gadis lemah, jangan ajak aku naik gunung, aku bisa hipotermia dan mati karena dinginnya sikapmu. Aku lebih suka pantai, aku suka pasir, aku suka angin, aku suka air, aku suka suara gelombang. Intinya, aku suka semua dan aku ingin menikmati itu semua bersamamu, kalau boleh sedikit mengemis, aku ingin habiskan semua dalam pelukmu.

Oke, lupakan saja khayalan yang tak akan pernah terkabul itu. Tapi, sungguh, aku pengin beneran banget, lho, main ke pantai sama kamu. Kita menghilang bersama, melarikan diri bersama, dan mencari jalan pulang bersama.

Aku ingin menghilang bersamamu dan setelah itu; kita saling menemukan.

dari gadis gila
yang satu fakultas denganmu
yang tolol karenamu
yang sangat mencintai kamu.

22 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Jadi takut jatuh cinta sama temen sefakultas :D nice kaa!!

    ReplyDelete
  3. What a nice post!! Pas banget sama perasaan aku *eh malah curhat

    ReplyDelete
  4. Tuhan.. bacanya berasa ngaca :')

    ReplyDelete
  5. Bikin merinding pas ngebaca :'D sukses terus kaka

    ReplyDelete
  6. Kak Dwita selalu jadi motivator ku ��

    ReplyDelete
  7. Waaa aku banget. Satu fakultas plus satu jurusan cuma beda tingkat. Kakak tingkatku 2010 dan aku 2011. Sesuatu banget rasanya, tahun ini dia wisuda. Apa aku hrus mengungkapkan semuanya sebelum waktu memisahkan? apa aku harus diam begitu saja melihat dia pulang ke kampung halaman tanpa aku harus berkata jujur? #entahlah hanya Tuhan yg tahu dibalik semua ini, smoga suatu saat nanti berakhir bahagia :)

    ReplyDelete
  8. Waaa aku banget. Satu fakultas plus satu jurusan cuma beda tingkat. Kakak tingkatku 2010 dan aku 2011. Sesuatu banget rasanya, tahun ini dia wisuda. Apa aku hrus mengungkapkan semuanya sebelum waktu memisahkan? apa aku harus diam begitu saja melihat dia pulang ke kampung halaman tanpa aku harus berkata jujur? #entahlah hanya Tuhan yg tahu dibalik semua ini, smoga suatu saat nanti berakhir bahagia :)
    buat kak dwita, lanjutkan terus cerita yang kayak gini kak :)

    ReplyDelete
  9. Tuhan bakal ngasih yang terbaik buat kamu, dek. :)

    ReplyDelete
  10. update'an di soundcloudnya ditnggu kak :) Kangen sama suara Kakak nih :)

    ReplyDelete
  11. keren banget kak=) aku sampek nangis di kelas di pantai belarian bersama menghilangkan rasa lelah =(( hua

    ReplyDelete
  12. ngena banget kak =( mpek mau nangis+( di pantai berlarian melepaskan rasa lelah =( hua

    ReplyDelete
  13. ngena banget kak =( mpek mau nangis+( di pantai berlarian melepaskan rasa lelah =( hua

    ReplyDelete
  14. ngena banget kak =( mpek mau nangis+( di pantai berlarian melepaskan rasa lelah =( hua

    ReplyDelete
  15. ngena banget kak =( mpek mau nangis=( di pantai berlarian melepaskan rasa lelah =( hua

    ReplyDelete
  16. ngena banget kak =( mpek mau nangis=( di pantai berlarian melepaskan rasa lelah =( hua

    ReplyDelete
  17. Aww, ini sweet banget. Btw, aku suka banget sama background blognya, sweetest movie ever! :)

    ReplyDelete
  18. ngena banget! sama dengan apa yg aku rasain

    ReplyDelete
  19. kak dwita ijin share ya :)
    ngena bgt di hati kak :')

    ReplyDelete