Kamu datang membawa banyak harapan, membawa banyak janji lewat bisikan. Kauhangatkan hatiku yang dingin dengan sesuatu yang kausebut cinta. Kaugenggam lembut perasaanku dengan sesuatu yang kausebut kisah nyata. Lalu, sosokmu masuk dalam hidupku; membawa warna berbeda dalam hari-hariku.
Aku sudah bosan dengan mata bengkak karena menangis, sudah bosan melamun karena disakiti, dan sudah bosan merasa lelah karena terlalu sering dibuat menunggu. Kamu kembali bisikan sesuatu lagi di telingaku, "Aku tidak akan seperti dia." Kamu selalu mengaku begitu, kamu berjanji tak akan menyakitiku seperti beberapa orang yang lebih dahulu datang ke dalam hidupku.
Sayang, aku begitu memercayaimu. Ketika kaudatang membawa sesuatu yang menarik, mataku terlalu silau untuk mengawasi gerak-gerikmu. Pesonamu terlalu berkilau hingga membuatku buta segala. Hatiku kaukendalikan, perasaanku kaueratkan, dan hatiku kaupermainkan. Pelan-pelan, kamu semakin masuk ke dalam hidupku, kamu juga terlibat dalam nasibku. Kita semakin dekat karena percakapan-percakapan manis di ujung telepon, juga sebab kata-kata manismu dalam setiap obrolan bodoh kita di pesan singkat.
Suaramu mengalir di telingaku setiap malam. Menghujaniku dengan kata sayang, mengangkatku dengan kebahagiaan yang kaujanjikan, dan membawaku terbang ke mimpi-mimpi yang pernah kita rancang dengan begitu teliti dan teratur. Hadirmu membuat aku percaya bahwa cinta tak melulu soal air mata. Aku begitu mudah merasa nyaman denganmu, begitu mudah merasa bahwa kamu adalah pengobat lukaku. Kuikuti permainanmu, permainan yang tak kuketahui peraturannya. Aku masuk tanpa persiapan, ketika kaubawa aku berlari, berjalan, dan berhenti; aku masih tetap merasa baik-baik saja. Padahal, diam-diam, kausedang merancang sesuatu. Sesuatu yang ujung-ujungnya malah menyakitiku.
Kamu pernah berjanji, suatu hari nanti hanya kamulah yang bertahan untuk bersamaku. Kamu pernah berkata, bahwa sosokku hanya mampu diimbangi oleh sosokmu. Kamu pernah menjanjikan kita yang bahagia, yang nyata, yang tanpa luka. Tapi, nyatanya? Kamu mengikari janji-janji yang sempat membuatku berharap lebih.
Kamu sama saja, Sayang. Sama seperti yang lainnya, yang memilih pergi; saat aku sedang cinta-cintanya.
:')
ReplyDeletecinta jalannya penuh duri,tapi airmata akan mengembalikan segala yang pernah direnggutnya..
ReplyDeleteGalau nya terukir dalam katakata yg elegan :')
ReplyDeleteGalaunya terukir dengan katakata yg begitu elegan :')
ReplyDeleteso deep :') kak kasih komentar di blog aku dong. menurut kak dwita gimana, aku sering nulis2 gitu. karisasd.blogspot.com
ReplyDeletecinta ga pernah salah, yang salah itu jatuh cinta kepada orang yang salah:"
ReplyDeleteParagraf terakhirnya "ngena" banget ya :')
ReplyDeletebelum tentu pacar kita adalah jodoh kita
ReplyDeletekak dwita makasih banyak buat blognya aku banyak belajar dari kakak :)
ReplyDeletekakak keren
akhr2 ini postingaanny slalu ngenna, pass :D
ReplyDelete:')
ReplyDeletenice kak :")
ReplyDeletengena bangeeet :')
ReplyDeleteAku pernah mengalaminya :')
ReplyDeleteSekarang dia datang lagi dengan ketulusan, aku kembali mempercayainya. Ini bukan sebuah kebodohan kan? Mungkin ini takdir. Semoga dia tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama. Semoga
nice kakak :) maen ke blog ane ya http://factorlier.blogspot.com/
ReplyDeletehangatkan hatiku yang dingin dengan sesuatu yang kau sebut cinta...
ReplyDeleteko bisa kepikiran ya writternya nulis kaya gini??? asli keren...
klo menurut gw cinta itu kaya gajian, nungggunya sebulan abisnya sehari. nyusunnya lama trus tiba2 runtuh dalam hitungan detik
find me at blognyayandi.blogspot.com
keren kak sukses bikin ngena-nya :')
ReplyDeleteaku juga jadi terinspirasi nulis kek ginian gegara kak dwita :)
chek deh disini www.dewisfairy.blogspot.com ^^
Kereeen ngena banget. Ini fiktif atau realita kak?
ReplyDeleteHah, seperti biasanya.. selalu sendu :D
ReplyDeleteKeren kak, ngena banget :')
ReplyDeleteka itu mirip kisah aku dulu..
ReplyDeletedan skrg kita malah deket lagi..
entah apa yg akan trjadi selanjutnya.. :(
Bagai mana bisa ...jika ...rasa yg ku punya ini .. ..begitu ...tulus
ReplyDeleteLia
Untuk yg .menganggapku .sprt itu
ªķΰ banget :'(
ReplyDeleteAku ingin 2orang lelaki yng sedang mendekatiku membaca ini! Seperti menginginkan ku, tapi tak ingin! Datang dan pergi sesukanya, memberi kabar yng sangat jarang, dan dengan mudahnya dia mengatakan SAYANG! I hateeee youuuuuuuu RT dan APS
ReplyDeleteAku ingin 2orang lelaki yng sedang mendekatiku membaca ini! Seperti menginginkan ku, tapi tak ingin! Datang dan pergi sesukanya, memberi kabar yng sangat jarang, dan dengan mudahnya dia mengatakan SAYANG! I hateeee youuuuuuuu RT dan APS
ReplyDeleteAku ingin 2orang lelaki yng sedang mendekatiku membaca ini! Seperti menginginkan ku, tapi tak ingin! Datang dan pergi sesukanya, memberi kabar yng sangat jarang, dan dengan mudahnya dia mengatakan SAYANG! I hateeee youuuuuuuu RT dan APS
ReplyDeletejadi sedih :')
ReplyDeleteseminggu lalu kak aku ngalamin hal seperti ini :"
ReplyDelete:')
ReplyDeleteSakiittt :'( Tapi aku percaya, Tuhan selalu menyiapkan org yang tepat untuk kita :)
ReplyDeleteNyesekkk yah kak
ReplyDeleteAaaaa ka dwitaaa ceritanya aku banget :'D
ReplyDeleteKeren dwit.. Bbrp tulisan qm, mewakili kisah yg pnh jg trjdi ma q.. Suka bgt pokok'a.. Ijin share bt bbrp tulisan y... :)
ReplyDeleteAstaga sama persis. Tau kok rasanya gimana. Menyakitkan emang, banget malah. :')
ReplyDeletelope lope bnget sma ka dwita :*
ReplyDeleteNgena banget ..korban php :(
ReplyDeleteNgena banget ..korban php :(
ReplyDelete