Kita pernah begitu dekat. Aku dan kamu bertemu, saling tahu, dan sama-sama memahami bahwa ada sesuatu di hati kita; yang tak bisa dijelaskan kata. Aku menatap matamu dengan tatapan mendalam, aku percaya di sana ada cinta. Cinta yang sama-sama kita rasakan, tapi tertahan dalam hati, berdiam dalam jantung, dan enggan menemukan waktu pengungkapan. Bayangkan, Sayang, kita bisa bertahan selama itu. Menjalani kisah yang tak pernah jelas di mana ujungnya. Memulai cerita tanpa memikirkan akhir yang jelas. Teka-teki itu membuat aku dan kamu penasaran, lalu kita memutuskan untuk berjalan bersama, walaupun tak beriringan; walau tak saling bergenggam tangan.
Ketidakjelasan kita membawaku dalam rasa takut. Rasa takut yang belum tentu kaurasakan. Aku tahu, Sayang. Jiwamu terlalu bebas, bahkan aku tak bisa menahanmu untuk tinggal. Kamu pergi dan aku hanya diam menunggumu pulang. Seringkali kaupulang dengan membawa banyak cerita, cerita-cerita manis yang kuharapkan juga ada aku sebagai tokohnya, walaupun tak jadi tokoh utama. Kuharapkan kata rindu terucap di bibirmu, tapi kata itu tak pernah kudengar. Kamu terus bercerita, Sayang. Dan, aku, sebagai pendengar, selalu mendengar; tidak membantah. Sayang, bisakah kaurasakan keteguhan hati seorang perempuan yang tetap diam meskipun dia begitu mencintaimu?
Teman-temanku sering bilang, bahwa harusnya aku tak mempertahankanmu sedalam itu, harusnya aku tak perlu memercayaimu sedalam itu. Tapi, mengapa perasaanku hanya ingin meyakinimu? Mengapa aku enggan melawan ketika kamu menerbangkanku ke angkasa paling tinggi, lalu membiarkanku mengepakkan sayap sendiri? Sayang, mengapa aku percaya bahwa kaujuga punya perasaan yang sama?
Tak mungkin kauterlalu buta untuk memahami semua. Tak mungkin kauterlalu tuli untuk mendengar perhatianku, bisikan hatiku yang inginkan kamu tetap di sini. Tak mungkin kauterlalu bodoh untuk menebak yang ada dalam hatiku, yang tersirat dalam mataku. Sayang, ini cinta, dengan cara apalagi bisa kubilang padamu bahwa aku mencintaimu bahkan dalam kesakitanku?
Untuk kekasih paling jauh, yang telah pergi tanpa mengungkapkan perasaan, yang memilih berlari bersama seseorang yang lain; terima kasih untuk setiap peluk yang kaulepaskan, terima kasih untuk setiap harapan yang kauhempaskan. Aku mengerti, harusnya dari awal aku tak perlu memulai. Harusnya ketika kaudatang, aku tak perlu menggubrismu.
Harusnya kita tak pernah ada; agar aku tak perlu terluka.
ASDFGHJKL pas banget kaak:'''( suka deh sama kata2nyaaa:(
ReplyDeletekisahku banget ,, kaplok-able.. terima kasih
ReplyDeletesuka banget dengan tulisan ini :)
ReplyDeleteaduh paragraf terakhirnya itu loh kak :'''( jadi inget sama seseorang yg telah pergi selama bertahun2 :''
ReplyDeleteMiris :")
ReplyDeleteCeritanya hampir sama dgn yg dirasain :')
ReplyDeleteAstagaa,.
ReplyDeletePas bgt sama hati ini :"
Ich kakak slalu aja bisa bikin kebawa suasna dech cerita" nya bagus semua........
ReplyDelete:'( aku baru saja di tinggal pergi...
ReplyDeletewalau kata2nya terlihat kasar tapi bagiku itu masih terlihat lembut.
dan aku hanya bisa meninggal sebuah kalimat
"jika putus silahtutahmi itu terbaik? dan sikap paling dewasamu" aku hanya bisa menggegamkanya ntuk menyambungnya lg
sama dengan cerita ªķu̶̲̥̅̊ kakak, semoga nie jdi pelajaran ªķu̶̲̥̅̊ kk
ReplyDeleteSuka . Pake banget. :-)
ReplyDeletekena banget. top!
ReplyDeletewow dalam sekali maknanya, cerita yang hebat
ReplyDeletemiris euyy, strong strong heehehe
ReplyDeleteSama persis dgn yg aku rasain skrng3-|
ReplyDeletePas banget:oh iya aku newbie boleh dong mampir ke blog aku dan baca post yang aku buat.terimakasih<3
ReplyDeleteini tulisan gue banget. uh :'(
ReplyDeletepersis banget :') jadi inget seseorang :')
ReplyDeleteKali ini sama lagi :'(
ReplyDeleteya tuhan,, kisah yang sama dan sampai saat ini aku masih bertahan
ReplyDeleteYa Tuhan,, kisah yang sama dan sampai saat ini aku masih bertahan dengan semua ketidak pastian
ReplyDeleteKak :')
ReplyDeleteWoww keren :')
ReplyDeleteUntuk kekasih yang jauh disana :')
ReplyDeletekak izin share yaa :')
ReplyDeletekak ijin share yaaa :')
ReplyDeletepas bgt sm yg lg aku rasain :)
ReplyDeletena na na....
ReplyDeleteitu namanya korban php
ReplyDeletehaha
nice kak :D
ReplyDeleteTerima kasih unutk setiap peluk yang kau lepaskan, terima kasih untuk setiap harapan yang ku hempaskan. This is owsome...
ReplyDeletelagi-lagi berakhir denga patah hati...
find me at blognyayandi.blogspot.com
kadang haters lebih peduli ya. sebab tulisan di copas itu, sesuatu loh ta.
ReplyDeleteAaaaa kata2nya pas bgt dihati kak :((( dia yg dulu sempat menjadi kekasihku, kini telah jauh disana. Mungkin dia akan kembali dengan membawa cerita yg mungkin bisa membuatku gembira atau sedih krna sudah ada orang lain disana yg mengisi hatinya :''')
ReplyDelete"...Aku mengerti, harusnya dari awal aku tak perlu memulai. Harusnya ketika kau datang, aku tak perlu menggubris mu."
ReplyDeleteBetul banget :(
menyentuh ;(
ReplyDeleteBerharap bahwa seharusnya tdk bertemu adalah mustahil, karna rasa ini nyata, senyata saat saling bertatapan dan tertawa bersama. Mungkin ini takdir, takdir yg memberi kesempatan untuk bersama-sama menikmati cinta dan takdir pula yg memisahkan dan meninggalkan luka.
ReplyDeleteIjin share ya kak
ReplyDelete