Aku
tak mengerti mengapa perbedaan masih saja dianggap sebagai sesuatu yang asing. Aku tak mengerti bagaimana pola
pikir seseorang yang menganggap perbedaan adalah sampah. Dimana perbedaan tak
dapat dihargai, dimana perbedaan tak mendapat tempat se-inchi pun dalam
kehidupan sosial masyarakat. Indonesia, negara yang katanya menghargai
perbedaan, tapi menyentuh perbedaan pun rasanya amat menjijikan. Jadi, untuk
apakah Sang Garuda mencengkram tulisan "Bhineka Tunggal Ika" jika
perbedaan masih saja menjadi sesuatu yang tabu?
Agama.
Sesuatu yang kadang terkesan maya tapi ada. Sesuatu yang kadang tak diketahui
tetapi berusaha untuk dipahami. Sesuatu yang diluar otak manusia tapi berusaha
untuk dicapai oleh otak manusia. Agama dan perintah Tuhan, apakah selalu
mengekang? Seringkali agama menjadi jurang yang tak mampu
dijembatani oleh cinta. Agama dan cinta, sesuatu yang Tuhan
ciptakan tapi secara brutal dirusak oleh manusia!
Aku
tahu, diluar sana ada ribuaan atau bahkan jutaan pasangan yang saling jatuh
cinta walau dalam perbedaan. Bukankah kehidupan pasti butuh perbedaan? Kalau
semua hal sama, bukankah membosankan? Pasangan yang berbeda dalam banyak hal,
terutama yang paling kontras adalah perbedaan agama. Mereka berusaha
sekuat mungkin untuk menunjukan bahwa mereka bukanlah sampah yang harus
dikucilkan karena pola pikir masyarakat. Mereka bertahan walau
dalam kesakitan, mereka berteriak walau dalam kebisuan, nurani mereka terpasung
oleh sesuatu yang (katanya) disebut DOGMA AGAMA. Sesulit itukah
mempertahankan cinta, ketika mereka tahu bahwa mereka bukanlah pasangan yang
direstui oleh DOGMA AGAMA? Mereka mencoba menutup telinga dari cemooh
masyarakat yang tak mengerti apa itu CINTA dan apa itu AGAMA. Mereka
bertahan untuk sesuatu yang tak tahu dimana ujung dan akhirnya. Itulah cinta,
yang mampu membuat dua orang yang terikat menjadi begitu kuat untuk menghadapi
cobaan terhebat.
Cerita
lainnya, pasangan dengan dua agama, pasangan berbeda yang telah diikat oleh
tali pernikahan. Di depan altar suci mereka berikrar janji. Bertahun-tahun
mereka bahagia dengan kehidupan yang mereka jalani. Setiap minggu pagi, sang
wanita pergi ke gereja, mengucap Pengakuan Iman Rasuli dan mengujar Doa Bapa
Kami. Pagi-pagi sekali, sang suami menghadap Tuhan, bersujud haru dibawah telapak
kaki Tuhan, sambil membaca surat-surat dengan bahasa arab. Salahkah kalau
dalam perbedaan mereka tetap berbahagia? Salahkan jika ada dua
Tuhan dalam satu rumah tangga? Salahkan jika ada dua Allah dalam satu cinta?
Bukankah dengan begitu cinta bisa mempertegas tugas utamanya? Menyatukan
dua orang yang penuh perbedaan tanpa peduli apa kata orang!
Hey,
kalian! Kenapa kalian tercengang mendengar ceritaku? Kenapa kalian membisu ragu
mendengar dentuman gelisahku? Jadi, kalian baru sadar kalau disekitar kalian ada
orang yang tersiksa karena DOGMA AGAMA? Jadi, kalian baru sadar ada pasangan
yang begitu sulit untuk saling jatuh cinta karena AGAMA? Yak, kamu yang
berjilbab! Pernahkah kamu berpikir bahwa dari jutaan wanita berjilbab ada
beberapa orang diantara mereka yang jatuh cinta pada seseorang yang beribadah
di gereja? Yak, kamu yang berkalung salib! Pernahkah kamu
berpikir bahwa dari jutaan orang yang berkalung salib ada beberapa diantara
mereka yang jatuh cinta pada seseorang yang beribadah di masjid? Jadi,
apakah salahnya CINTA jika dia hanya menjalankan tugasnya untuk menyatukan
perbedaan? Pantaskah AGAMA untuk ikut campur?
Inilah
Indonesia! Pikirannya yang masih (sok) ketimuran! Menganggap perbedaan
adalah pemerkosa kesatuan! Menganggap perbedaan layaknya pekerja seks
komersial yang harus diarak dan dilempari batu hingga mati! Inikah
Indonesiaku yang (katanya) punya slogan Bhineka Tunggal Ika itu? Hanya slogan
ya? Tidak dilakukan melalui tindakan? Memalukan! Tapi, sebenarnya, kita
pun tak pernah berhak untuk menyalahkan DOGMA AGAMA. DOGMA
AGAMA bilang mencintai seseorang yang berbeda agama sama saja seperti mencintai
gelap. Terang tak mungkin dapat bersatu dengan gelap. DOGMA AGAMA
bilang seperti ini, DOGMA AGAMA bilang seperti itu, DOGMA AGAMA bilang........
Ah! Aku benci ketika manusia malah menjadikan DOGMA AGAMA sebagai Tuhan,
bukan malah menjadikan TUHAN sebagai TUHAN!
Agama
mengajarkan cinta dan kasih, agama mengajarkan bagaimana mencintai dan
mengasihi seseorang yang berbeda. Cinta mengajarkan manusia menjadi
manusia, cinta menjadikan manusia menjadi mahluk sosial. Cinta dan
agama, sulit dimengerti, sulit untuk disatukan, tapi ada dan nyata.
Mengapa
Tuhan menciptakan perbedaan jika DIA hanya ingin disembah dengan satu cara? Pertanyaan yang sulit kujawab dengan
logiku yang sungguh terbatas, tapi jawaban akhir yang bisa kusimpulkan adalah cinta
sejati berasal dari Tuhan, makanya itu Tuhan menciptakan cinta agar yang
berbeda bisa saling menyatu.
sesuatu bangettt.... :)) mengharukan .. kata"nya menusuk hati
ReplyDeletecerdas! keluar dari pikiran orang normal!
ReplyDeletekeran,,, izin buat share di blog saya dan akun saya...
ReplyDeleteAWSOME !!
ReplyDeletewalaupun cuma homework, tapi semuanay benar! :)
sip"..yang diatas emang sering terjadi.
ReplyDeleteaku suka P.S nya memberikan jalan aman ;) pinter
ReplyDeleteawesome !
ReplyDeletesaya setuju sekali. soalnya saya pacaran dengan org yang berbeda dengan agama saya.
ReplyDeletei like you blog
trnyata bkan hnya saya yang merasakan sakitnya cinta beda agama,,yang akhirx hrus trpisah.. T.T
ReplyDeleteAku suka semua ceritamu tentang perbedaan agama, karena sekarang aku juga lagi ngalami itu, kebetulan aku seorang muslim, dan pacarku seorang katolik dan sekarang melanjutkan sekolahnya di seminari magelang. sering" buat cerita gini yaa :)
ReplyDeleteorang tua kedua kakak tahu ttg hubungan kalian? :o
Deletesuuukkkkkaaaaaaaaaaaaaaa BANGET! :* :)
ReplyDeletebanyak yg ngalami cerita seperti yg kamu buat & aku satu dari jutaan orang :)
bagian akhir dari ceritanya nice! :):):)
semoga yg baca cerita kamu ini, pikirannya jadi terbuka & gak ngejudge lagi orang-orang yg punya perbedaan :)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletebagus bgt!!
ReplyDeleteSeandainya semua orang mempunyai pandangan yg sama tentang "perbedaan", sehingga pasangan2 yg berbeda agama seperti saya ini tidak harus merasakan sakitnya di anggap hina dan berdosa oleh org2 yg menganggap dirinya "suci"..
Like my story.... tapi yang kita perjuangkan berdua bukan untuk menyatukan apa yang berbeda... :(
ReplyDeleteKeren !
ReplyDeleteKaya cerita gue, perjuangan antara Tasbih dan Pura :"
sukaa banggettt,,,, akuu bangett,, aku katolik n pacar aku muslim,, seandainya perbedaan agama itu ga bikin mumet... uda gampang buat kita nikah... =(
ReplyDeletebagus banget. aku bacanya sampe ngeluarin air mata :'(
ReplyDeleteaku terlahir dari perbedaan agama.
dan kebetulan yg sedang aku rasain sekarang ya seperti itu. 7 tahun menjalani hubungan dengan agama yg berbeda, tetapi berakhir karna kita tau bahwa aku dan dia tidak akan bisa menyatu
Dilema ya kalau dilahirkan dari 2 agama yang beda,,q juga lagi jalanin hubungan beda agama sis,,God bless
DeleteNice story dwita :)
ReplyDeletePas bgt :")
ReplyDeleteAku selalu suka sama cerita yang kaka buat , kebanyakan cerita kaka tentang cinta itu menggambarkan aku banget ka :')
ReplyDeleteAku merasa hina karena cewek hijab sepertiku pacaran dengan cowok beragama protestan. Tapi setelah baca tulisan kakak, aku kayak dapet sebuah kekuatan untuk bertahan. Thanks kak udah mau ngasih kekuatan buat cewek lemah kayak aku :')
ReplyDeleteIya benar banget,aku pun mengalami antara Cinta dan Agama. Terlihat begitu berat dan sulit,namun aku dan dia bahagia dalam menjalankannya :'( padahal kita tau entah dimana ujungnya nanti.
ReplyDeletengena, banget ini, pas banget sama yang terjadi pada ku,
ReplyDeleteharus banyak belajar dari empunya ini :D
izin repost
ReplyDeletei ike it, ngena banget gan
ReplyDeleteyaa
ReplyDeletehmm
ReplyDeleteAda yang tau bagaimana caranya bisa menikah tp beda agama?
ReplyDeleteKalo ada, sharing dunk sama aku. Aku juga ngalamin hal yg sama :( Dilema. Tuhan itu baik kan? Ga dosa kan kalo kita pengen nikah dan hidup bersama?
izin share yaa :)
ReplyDeleteizin share :)
ReplyDelete:'(
ReplyDeleteso sad
ReplyDeletepermisi kak
ReplyDeletemohon ijin buat tugas
Kak ijin saya bacakan di video monolog,nanti saya cantumkan credit nya
ReplyDelete