Aku bosan ketika bangun pagi hari hingga tidur malamku selalu diisi pertengkaran kecil dan bahkan pertengkaran yang cukup besar. Di mana dia selalu ingin menjadi pemenang, di mana dia selalu ingin menjadi aktor utama. Sementara aku, hanya pemain figuran yang tidak berhak melawan, posisiku hanya seseorang yang pasif yang mencoba mengerti semua perlakuannya walaupun ada banyak gejolak untuk melawan.
Ada saja hal-hal kecil yang dia jadikan sebagai acuan untuk berdebat panjang. Masalah komunikasi, masalah perhatian, masalah waktu, dan masalah-masalah lainnya yang selalu terlihat besar saat ia melebih-lebihkannya. Memangnya aku ini tempat sampah, "tempat" dimana ia menumpahkan segala kekesalan dan amarahnya saat ia merasa lelah dengan dunianya? Apa dia tak pernah berpikir bahwa aku sama seperti dia, yang juga punya perasaan? Apa dia tahu, bahwa menjadi aku bukanlah hal yang mudah?
Seringkali aku merasa risih dengan semua hal yang ia lakukan padaku. Rasanya sehari seperti sebulan lamanya. Seringkali aku terdiam melihat semua mengalir tanpa persetujuan dan keinginanku. Seringkali aku ingin lepas, tapi aku merasa jeratan itu masih terlalu kuat. Aku lelah menjalani hubungan yang hanya berjalan di tempat, di mana hanya ada satu orang yang berkorban demi satu orang lainnya. Di mana hanya ada aku yang berlelah sendirian hanya untuk menjaga yang seharusnya kulepaskan.
Dan, untuk kamu, ya kamu! Pria yang dulu pernah kucintai dan kukagumi sebelum aku bertemu dengannya. Jujur, aku merindukanmu. Merindukan sosok dewasa yang dulu pernah menopang dan menegakkan langkahku. Aku merindukan suaramu yang dulu menelusup lembut ke dalam telingaku. Aku merindukan sosok sederhanamu dengan tinggimu yang 196 sentimeter itu. Sekarang, aku tahu bagaimana rasanya bila tidak ada kamu yang mengisi hari-hariku. Sekarang, aku tahu rasanya jika saat bangun pagi tak ada sapamu di inbox handphoneku. Aku benar-benar kehilangan sosokmu. Aku benar-benar takut kehilangan sebagian dari diriku saat aku juga kehilangan kamu.
Ingin rasanya kembali ke masa lalu, ketika masih ada kamu, ketika aku masih bisa tersenyum saat bangun pagi hingga tidur malamku. Saat kamu masih menganggapku lebih dari teman, saat ungkapan rindumu masih sering kudengar dari bibir tipismu, saat kehadiranmu bagai aktor utama drama yang kutunggu-tunggu kemunculannya. Aku masih saja sering memerhatikan nomor handphonemu, menimbang-nimbang apakah aku harus mengirim pesan terlebih dahulu atau aku saja yang menunggumu? Ah... tapi kamu terlalu sibuk, bahkan hanya untuk sekadar sms apalagi menanyakan kabarku.
Setelah kuputar ulang lagi rekaman otakku yang berisi tentangmu, aku mencoba untuk kembali mengingat perlakuan lembutmu dan perlakuan kasarnya. Aku mencoba mengingat kesabaranmu saat menghadapiku, aku mencoba mereka-reka kembali ucapanmu saat menenangkan amarahku, aku mencoba mengintip kembali usaha-usaha yang kaulakukan agar hubungan kita tidak berjalan di tempat. Bayanganmu berputar-putar di otakku, suaramu terdengar menusuk-nusuk telingaku. Aku benar-benar kecanduan kamu, aku benar-benar kecanduan masa lalu. Aku semakin sadar bahwa tidak ada seorangpun yang bisa membuatku merasa berarti dan luar biasa selain kamu. Aku semakin yakin bahwa kamu adalah seseorang yang berusaha memperbaiki kesalahanku agar aku menjadi seseorang yang baru. Kamu menerimaku lalu menjaga perasaanku, dia menerimaku tapi berusaha merusak perasaanku.
Kali ini, aku tak merasakan kantuk sama sekali, rasa kantuk itu tak benar-benar berarti sampai aku bisa menuliskan ini, sampai aku bisa menikmati hadirmu lewat tulisanku. Aku menyesal kenapa semua hal-hal yang indah seringkali tak bisa terulang? Aku frustasi. Aku kebingungan. Aku butuh hadirmu. Aku butuh kata rindumu. Di mana kamu? Kautahu? Sejak kemarin aku mencarimu! Hubunganku dengannya diujung tanduk saat ini! Selamatkan aku, bukan selamatkan hubunganku!
Untuk seseorang yang mungkin tidak akan pernah membaca tulisan ini
06102011 01:37
aku merindukan suara beratmu.
dwitaa, kata-katanya bener" dengan apa yang aku rasain sekarang, thanks
ReplyDeletesama persisssss sama yang aku rasakan beberapa bulan terakhir ini.......
ReplyDeletenice posting ..
ReplyDeletepertahankan apa yg dapat kmu pertahankan ..
:)
visit me pliss .. http://suudkun.blogspot.com
nice :)
ReplyDeletekacau, gw semakin suka dengan tulisan2 ini,
ReplyDeleteKalo ini bisa gw RT, bakal gw RT di twitter. Tapi gw sekarang jadi aktor cowo itu, menyesal tapi sudah tidak bisa membalikan waktu. Keep on writing dwita..!
ReplyDeleteGILAA!!
ReplyDeletepost,ny bagus baget...
gw suka...ini mah ngingetin gw sama temen gw...
gw copy yak??gw taroh d.fb...
tenang, sumbernya gw cantumin kok...
gw bukan plagiat...
hhhaaaa...
gwe buangeeet,,,
ReplyDeletePostingnya kak Dwita hampir mirip kisah2nya sama aku. like this so much. hehehehehe. SEMANGAT tetap berkarya kaka ^_^
ReplyDeletesama kisahku :'(
ReplyDeletesuka.. nice :)
ReplyDeletesama dengan apa yang kurasakan T.T
ReplyDeletelove it. persis yang saya alami, numpang copi y mbak, sumbernya pasti saya cantumin :)
ReplyDeleteijin copy ke note facebook yah :)
ReplyDeleteserupa sama yg aku alami, sumber pasti di cantumkan :D
kak ditasari... maaf yaa aku copy ini diblog aku, minta ijin ya kak.... http://sweetestjune.blogspot.com/2011/11/untuk-seseorang-yang-mungkin-tidak-akan.html
ReplyDeleteAmazing :)
ReplyDeletedwita , aku izin copy ya :) aku post di blogku :)
ReplyDeletesaya suka mbak. boleh izin copy ya :) nama penulis pasti dicantumkan :)
ReplyDeletekalau diputuskan dia calon pembimbing dan pendamping hidup mu, what will you to do, and how you feel ?
ReplyDeletepersis banget sama yang gue rasain sekarang kak :')
ReplyDeleteaku juga pernah mengalami hal yang sama ama yang kakak rasain :"")
ReplyDeletekunjungi blog aku ya kak http://ririnsrirahayu.co.cc/
ijin copy yaa...nama penulis so pasti ak tulis..ini untuk seseorang semoga dy ga menyesal kaya di critanya mba dwita
ReplyDeletemenyentuh banget :')
ReplyDeleteduh,semakin nyesek baca tulisan ini..nusuk.
ReplyDelete:'
keren banget ;)
ReplyDeletetapi melihat tulisan 196 cm pada tulisan kakak pikiran saya jadi mengambang pada tokoh gabriel di novel kakak :)
baguus, , sumpaah. . :') sama lah sama yg pernah ak rasain waktu itu. . :')
ReplyDeleteAaah pas banget :')
ReplyDeletenice post :)
ReplyDeleteplease visit my blog
http://bahtiarbimoo.blogspot.com
Boloh copy ke blog aku juga kan kakak
ReplyDeleteKenaa banget kata2 nya :'( copast ke blog boleh yah kak
ReplyDeletekisahnya sama bangetttt. syedih :")))
ReplyDeleteKak, ini aku banget T^T
ReplyDeleteKa, numpang coppast yah. Aku cantumin deh psti nama kaka:)
ReplyDeletegw banget banget nih.. aarrrrggghhh :(
ReplyDeletecantik sekali ceritanya :)
ReplyDeletepas banget nih kak sama kisah hidup aku, hehe:')
ReplyDeletejoooosss banget kak dwita :D aku bangeeeeeet :3
ReplyDeleteAaaaa keren :"
ReplyDeleteaku bgt, bikin nangis :')
ReplyDeleteLagi pas sama aku. Bagus bgt kak (*^﹏^*)
ReplyDeleteAku banget ka , cuman bedanya ga kasar tapi cuek wkwk~
ReplyDeleteKak dwita sama bgt deh sama apa yg aku alami skrng :')
ReplyDeletekenapa aku bgt.............
ReplyDeleteizin copy ke blog aku ya ka http://adeliaparamithachandra.blogspot.com
kenapa aku bgt-_-
ReplyDeleteizin copy ke blog http://adeliaparamithachandra.blogspot.com ya ka
Gueee banget :')))
ReplyDeletesumpah kak ini pas bangeeet :')
ReplyDeleteMenyentuh bgt :')
ReplyDeleteaggghhrr semua postinganmu selalu ngena di hatiku kak :*
ReplyDelete:"
ReplyDeletesungguh sangat bagus...
ReplyDeleteaku izin post ke blg aku yah :)
duuhhh<'3
ReplyDeleteKak izin copy yah :) makasih
ReplyDelete