30 January 2012

Dari: pengagummu yang pengecut

Kelas Pendidikan Kewarganegaraan, 30 Januari 2012

Untukmu, pria yang namanya salah dituliskan oleh kedutaan besar Belanda

Mungkin, surat ini tidak akan kaubaca. Mungkin saja surat ini juga akan termakan rayap. Kemungkinan yang lain bahwa surat ini akan hilang oleh banyaknya perhatian yang tertuju untukmu. Siapa lagi kalau bukan dari fans-fansmu? Siapa lagi kalau bukan dari pengagum film-filmmu?

Aku memang tak berharap lebih bahwa kauakan membalasnya, karena sudah sangat cukup bagiku jika kaumau membacanya, dan begitu bahagianya aku jika saat membaca ini ada senyum sederhana yang terlukis sempurna di sudut bibirmu. Hal itu jauh lebih baik daripada pengabaian dan tidak dibaca sama sekali. Lupakan siapa yang telah menulis surat ini dengan begitu lancang! Lupakan siapa sosok di balik surat yang mungkin saja menggelitik hatimu! Aku hanyalah sebagian kecil dari banyaknya orang yang mengagumi karya-karyamu. Pemuja rahasia yang diam-diam menghembuskan rasa kagumnya padamu.

Untukmu, pria yang pernah memperbaiki persepsiku tentang lagu "Glory Glory Man United!"

Awalnya, aku memang tak tahu siapa kamu. Siapa sosokmu dan apa saja karya-karyamu. Tapi, setelah dengan sangat rajin aku sering mencari tahu. Ternyata, kamu juga penulis buku dan setelah sekilas melihat cuplikan tulisanmu, aku jadi ingin terus memerhatikanmu. Tiba-tiba saja kau renggut perhatianku habis hingga ke akar-akarnya. Siapa dirimu wahai pecinta Manchester United? Apakah sosokmu begitu memukau seperti Manchester United? Aku tak ingin kehilangan jejakmu, sedikit pun. Kumaknai setiap jengkal hadirmu.

13 November 2011, itulah saat takdir menyudutkan kita dalam jengkal tatap yang biasa kita sebut kebetulan. Kebetulan saja kamu me-retweet tulisanku yang kurang dari 140 karakter itu. Iseng saja aku menjadikan tweet-mu sebagai favorite. Lalu, kita sempat berbalas tweet beberapa kali, setelah itu tak ada komunikasi. Hal yang kita sebut kebetulan dan iseng ternyata telah membawaku hingga sejauh ini. Hari berganti minggu, siapa yang sangka bahwa bayangmu mampu menyebabkan rasa penasaranku? Sepotong peristiwa bernama kebetulan itu membawaku pada keberanian untuk mengetahui lebih dalam tentangmu. Mereka sebut percakapan, aku dan kamu menyebutnya chat bbm.

Untukmu, pagi yang selalu pagi, pagi yang selalu menjanjikan matahari

Mungkin, kau akan tertawa membaca ini, aku sangat terkejut ketika kamu tiba-tiba "PING!" bbm-ku. Aku sangat berharap bahwa kau bertanya tentang kabarku dan bagaimana keseharianku. Tapi, ternyata harapanku terbang terlalu jauh, aku terjatuh, ternyata kau tak bertanya tentang hal-hal yang telah kuprediksikan. Kamu malah bercerita tentang orang utan, tapi aku tak tersulut kecewa kala itu. Bagiku, berbicara denganmu tetaplah hal yang kuinginkan, meskipun kadang pikiranku tak sampai menyentuh kecerdasanmu.

Nyatanya, aku tak pernah tahu siapa sosokmu dan di mana keberadaanmu saat ini. Realitanya, aku begitu sulit mengetahui semua hal tentangmu, sekeras dan sekuat apapun usahaku. Meskipun bisa saja aku menerobos dengan gilanya menuju hatimu untuk mengenalmu lebih jauh. Sayangnya, aku terlalu lemah untuk itu. Bagiku, perhatian yang sederhana jauh lebih baik daripada perhatian yang begitu ditunjukkan tapi tak dengan tulus diberikan.

Meskipun aku mengetahui pin bb-mu, tapi entah mengapa hal itu tak terlalu membantuku untuk lebih mengenalmu. Aku tetaplah aku, yang hanya berani memerhatikanmu diam-diam, tanpa pengungkapan sedikitpun. Aku hanyalah aku, yang harus berpikir berkali-kali untuk lebih dulu mengucapkan "hey" pada sosokmu. Salahkah aku kalau berkali-kali menggunakan tombol zoom in dan zoom out untuk membayangkan detail wajahmu? Salahkah aku kalau diam-diam memerhatikan tulisanmu sambil tersenyum tanpa sebab? Salahkah....

Maafkan aku, karena terus menjadi pengecut yang mengikuti bayang-bayangmu. Maafkan aku, karena mencintai tulisanmu dari balik dunia maya yang tak tersentuh. Maafkan aku, karena dengan lancang menulis ini untukmu.

Dari seseorang yang mungkin tak kaukenal
seseorang yang ingin terus berjalan ke arah bayangmu
selalu.

16 comments:

  1. Halo kakak!
    Aku kagum banget loh sama semua tulisan kakak, tapi sayang bgt kak kalo cuma di tulis di blog. kenapa gak dibukuin?
    Can't wait for your book!:)

    ReplyDelete
  2. setiap tulisannya bagus. jadin pengen kaya kaka. jadi penulis

    ReplyDelete
  3. hikss.. aku memang pengecut..
    cerita di atas seperti aku..

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Mengagumi diam" .. sakit pasti ya kak :'(

    ReplyDelete
  6. Assalamu'alaikum.
    tulisan-tulisan.y bagus.
    Great, :) Kalau ada sebuah buku yg di muat,, ku siap nunggu terbitnya Kapan!! ^_^

    ReplyDelete