06 January 2012

Sepertinya Aku Mencintaimu

Awalnya, matamu dan senyummu tak berarti apa-apa bagiku. Sapa lembutmu, tutur katamu, bukan menjadi alasan senyumku setiap harinya. Semua mengalir begitu saja, kita tertawa bersama, kita menghabiskan waktu bersama, tanpa tahu bahwa cinta diam-diam menyergap dan menyeringai santai dibalik punggungmu dan punggungku. Kita saling bercanda, menertawakan diri sendiri, tanpa tahu bahwa rasa itu menelusup tanpa ragu dan mulai mengisi labirin-labirin hatimu dan hatiku yang telah lama tak diisi oleh seseorang yang spesial.

Tatapan matamu, mulai menjadi hal yang tak biasa di mataku. Caramu mengungkapkan pendapat, tak lagi menjadi hal yang kuhadapi dengan begitu santai. Renyah suara tawamu menghipnotis bibirku untuk melengkungkan senyum manis, menyambut lekuk bibirmu yang tersenyum saat menatapku. Aku tahu semua berubah menjadi begitu indah, sejak pembicaraan yang sederhana menjadi pembicaraan spesial yang begitu menyenangkan bagiku. Aku bertanya ragu, inikah kamu yang tiba-tiba mengubah segalanya jadi merah jambu?

Tanpa kusadari, namamu sering kuselipkan dalam baris-baris doa. Diam-diam aku senang menulis tentangmu, tersenyum tanpa sebab sambil terus menjentikkan jemariku. Tanpa kesengajaan, kauhadir dalam mimpiku, memelukku dengan erat dan hangat, sesuatu yang belum tentu kutemukan dalam dunia nyata saat aku terbangun nanti. Hari-hariku kini terisi oleh hadirmu, laju otakku kini tak mau berhenti memikirkanmu, aliran darahku menggelembungkan namamu dalam setiap tetes hemoglobinnya. Berlebihan kah? Bukankah mahluk Tuhan selalu bertingkah berlebihan ketika sedang jatuh cinta?

Saat menatap matamu, ada kata-kata yang sulit keluar dari bibirku. Saat mendengar sapa manjamu, tercipta rasa yang begitu lemah untuk kutunjukkan walaupun aku sedang berada bersamamu. Aku diam, saat menatap matamu apalagi mendengar suaramu. Aku membiarkan diriku jatuh dalam rindu yang mengekang dan membuatku sekarat. Aku membiarkan diriku tersiksa oleh angan yang kauciptakan dalam magisnya kehadiranmu. Astaga Tuhan, ciptaanMu yang satu ini membuatku pusing tujuh keliling!

Setiap malam, ketika dingin menyergap tubuhku, aku malah membayangkanmu, bagaimana jika kamu memelukku? Bagaimana jika ini? Bagimana jika itu? Ah, selain indah ternyata kamu juga pandai menganggu pikiran seseorang, sehingga otakku hanya berisi kamu, kamu, dan kamu dalam berbagai bentuk!

Sepertinya aku mencintaimu…

Pada setiap percakapan kecil yang berubah menjadi perhatian sederhana yang kauperlihatkan padaku.

Sepertinya aku mencintaimu…

Dengan kebisuan yang kausampaikan padaku. Kita hanya berbicara lewat tatapan mata, kita hanya saling mengungkapkan lewat sentuhan-sentuhan kecil.

Sepertinya aku mencintaimu…

Karena aku sering merindukanmu, karena aku bahkan tak tahu mengapa aku begitu menggilaimu

Sepertinya aku mencintaimu…

Kepada kamu, yang masih saja tak mengerti perasaanku.

38 comments:

  1. sepertinya aku merasakan hal itu :)

    ReplyDelete
  2. klo dr dulu kita bersua pasti kan kupinang dirimu.Tp krn jarak yg jauh tak memungkinkan tuk bersua.

    ReplyDelete
  3. Seperti nya aku sedang merasakannya.. Salam kenal..

    ReplyDelete
  4. Mak #jlebb di hati

    ReplyDelete
  5. Teringat 19 Maret yg berujung pada kisah diatas ;)

    ReplyDelete
  6. kerennnnnnnnnnnnnnnn #nyesss di hati

    ReplyDelete
  7. waaaah keren abiiiisss two thumbs up for yoou girls :))

    ReplyDelete
  8. oh no jlebb banget ini mah :(

    kena hati banget :)

    ReplyDelete
  9. Amazing story.... nancep banget di hati gue

    ReplyDelete
  10. bener-bener kayak suasana hati banget :)

    ReplyDelete
  11. Keren banget :) keep writing kak :)

    ReplyDelete
  12. Tulisan kakak baguus banget, gaya bahasanya nyentuh hati kak :) dan yg paling saya suka adalah saya bisa jd komentator ke 17 ♥

    ReplyDelete
  13. Hal ini sedang aku rasakan :') indah sekali....

    ReplyDelete
  14. Sepertinya hal yang sama sedang kualami sekarang;))

    ReplyDelete
  15. sepertinya ini cerita lamaku :'')♥

    ReplyDelete
  16. keren kak :) ajari buat kata yang pas banget dong kak Dwitasari :))

    ReplyDelete
  17. Seperti yg saya rasakan sekarang -.-

    ReplyDelete
  18. Seperti yg saya rasakan sekarang -.-

    ReplyDelete
  19. inget sama 25 mei 2012 :')

    ReplyDelete
  20. wawwww "
    jenius dalam membuat kata-kata "
    Hebat...! :)

    ReplyDelete
  21. penulis yg hebat
    like all ur story :)

    ReplyDelete
  22. Nice. Ditunggu karya selanjutnya ka :))

    ReplyDelete
  23. Sepertinya aku pernh mengalaminya , tapi itu dulu sebelum dia menghilang tiba tiba :(

    ReplyDelete
  24. Seperti nya aku mulai mencintainya, tapi semua sudah terlambat :(

    ReplyDelete
  25. sedang merasakan hal tsb :')

    ReplyDelete