Akhirnya, ya memang akhirnya, karena tak ada lagi yang akan terulang. Hari-hari yang dulu aku dan kamu lalui seperti gelembung basah yang sangat mudah pecah. Realita berbicara lebih banyak, sementara aku dilarang untuk bermimpi terlalu jauh, apalagi mengharap semua yang telah terjadi bisa terulang kembali. Jika dulu kita begitu manis, entah mengapa sekarang berubah jadi miris. Memang hanya persepsiku saja yang melebih-lebihkan segalanya, mengingat perpisahan kita terjadi tanpa sebab, sulit ditebak, sampai aku muak mencari-cari yang kurasa tak pernah hilang.
Begitu banyak mimpi yang ingin kita wujudkan, kita ceritakan dengan sangat rapi dalam setiap bisikan malam, adakah peristiwa itu tersimpan dalam ingatanmu? Aku berusaha menerima, kita semakin dewasa dan semakin berubah dan segala. Tapi, salahkah jika kuinginkan kamu duduk di sini, mendekapku sebentar dan kembali menceritakan mimpi-mimpi kita yang lebih dulu rapuh sebelum sempat terwujudkan?
Aku sudah berusaha untuk bernapas tanpamu, nampaknya semua berhasil dan berjalan dengan baik-baik saja. Tapi, di luar dugaanku, setiap malam-malam begini, kamu sering kembali dalam ingatan, berkeliaran. Pikiranku masih ingin menjadikanmu sebagai topik utama, dan hatiku masih mau membiarkanmu berdiam lama-lama di sana. Aneh memang jika aku sering memikirkan kamu yang tak pernah memikirkanku. Menyakitkan memang jika harus terus mendewakan kenangan hanya karena masa lalu terlalu kuat untuk dihancurkan.
Beginilah kita sekarang, Cina. Tak lagi saling bersapa, tak lagi saling bertukar kabar. Semua seperti dulu, ketika kita tak saling mengenal, segalanya terasa asing. Kosong. Apapun yang kita lakukan dulu seperti terhapus begitu saja oleh masa, hari berganti minggu, minggu segera beranjak menuju bulan, sejak saat itu juga jantung kita tak lagi mendenyutkan rasa yang sama.
Dengarkan aku, Cina. Inilah kita yang sekarang, berusaha melupakan yang disebut kenangan. Berusaha melawan ketakutan yang disebabkan perpisahan. Siapapun yang lebih dulu melupakan tak menjamin semua akan benar-benar hilang.
Kalau ada waktu, sering-sering cerita tentang Bagaskara, Lintang, Langit dan Laut yang pernah hidup dalam cerita kita dulu. Sudah sebesar apa mereka? Siapa yang merawat mereka?
Aku punya kejutan untukmu, sekarang aku sudah jadi mahasiswa di universitas yang selalu kuceritakan padamu. Adakah kejutan yang akan kautunjukkan padaku, selain cerita tentang pacar barumu?
selalu menyentuh deh setiap postingannya :)
ReplyDeleteaku sudah berusaha untuk bernafas tanpa mu :)
ReplyDeletekeren mbak kata-katanya , keep wrote mbak . tetap semangat menggebu-gebukan perasaan para remaja :)
postingannya selalu assik nih, menyentuh perasaan :)
ReplyDeleteKeren banget , andai aku bisa jadi penulis kaya kamu , semua yang aku rasain bakalan kutuangin .ϑî kaya ginian , apa yg kamu rasain hampir sama kaya yg aku rasain , :) good job :D.
ReplyDelete@febrRizky <---
ngena banget haha
ReplyDeleteSumpah cerita ini w alami banget sekarang,,
ReplyDeletekayaknya semua postingan kakak ttg "cina" itu realita kehidupan kakak deh, soalnya ngena bgt.
ReplyDeletemampir keblog aku ya kak
sabrinaokaa.blogspot.com
pengen belajar banyak dari kaka :)
ReplyDeleteit's more than awesome :')
ReplyDeleteGila.. Good job deh ceritanya, bagus beeud!!!
ReplyDeleteGilaaa..
ReplyDeleteExellent deh..
toooooooop :(
ReplyDeleteterus menulis ya kak , sangat menginspirasi :)
ReplyDeleteChinaku alfred, baca nih. Dwita lagi ceritain tentang kita juga.
ReplyDeletefrom si jawa :')
Kereeeen sama persis kaya pengalaman aku:''''')
ReplyDeleteCeritanya persis bgt kaya kehidupan aku ka:'''')
ReplyDeleteaku banget -____-
ReplyDelete"Jika dulu kita begitu manis , entah mengapa sekarang berubah menjadi miris "
ReplyDeleteNyentuh bgt kata*nya kaak T_T
Lemes bacanya :'(
ReplyDeletesumpah ini pas banget sama aku sekarang aaa:'''''''''''''''(
ReplyDeletei like this :)
ReplyDeleteThat's my situation, everything.
ReplyDeleteWhy ur everything you write almost same with me.
kena banget maknanya :'(
ReplyDeleteI Like This :)
ReplyDeleteNgena banget ceritanya
ReplyDeleteSelalu nyes :')
ReplyDeleteNyes :')
ReplyDeletepas, nyess banget bacanya:'''''
ReplyDelete:')
ReplyDeletengenak banget tuh ceritanya.. :D
ReplyDelete