02 January 2015

Bukan Salahmu

Sebelumnya: Kisah yang Salah 
 
Untuk Gadisku yang mudah terharu dan menangis,

Saat kamu memutuskan pergi dari hidupku, aku tak bisa memikirkan apa yang selanjutnya akan membuatku semangat menjalani yang sudah kubangun sampai hari ini. Aku minum alkohol cukup banyak, merokok lebih dari dua belas batang hari ini, padahal kemarin ketika berkenalan denganmu; aku begitu semangat menghentikan semuanya karena aku ingin menjaga kesehatanku demi kamu. Aku tidak minum ciu, Sayang, seperti yang kubilang padamu; lidahku tidak cocok dengan minuman seperti itu. Tak ada banyak hal yang ingin aku ucapkan padamu, selain kata maaf karena telah membawamu berlari sejauh dan selelah ini.

Cuaca Jogja yang selalu hujan membawaku pada kenangan-kenangan percakapan kita. Aku belum pernah menemukan perempuan dengan suara setulus kamu, kamu membuatku tergoda dengan segala percakapan kita di penghujung malam, dan kamu berhasil membuat aku harus berbohong agar aku tidak pernah kehilangan kamu. Ini bukan salahmu, salahku yang dari awal tak mengaku bahwa aku telah memiliki kekasih, salahku yang terlalu cepat tertarik pada pesonamu sehingga aku melakukan segala cara agar kamu tetap ingin menghabiskan hari-harimu bersamaku, agar perkenalan ini berusia panjang sampai pertemuan tiba. Kamu berhasil menumbuhkan rasa penasaranku, kamu berhasil membuatku kembali merasakan debaran aneh karena jatuh cinta, dan kamu kembali mengingatkanku pada rasa kehilangan karena terlalu mencintai.

Pagi tadi, aku memantau bebek-bebek yang ada di kandangku, mungkin ini konyol tapi semua hal yang kulihat selalu memaksaku untuk mengingatmu. Aku ingat ketika kamu menertawai suara medhok-ku ketika aku mengucapkan kata bebek. Ketika aku sedang memeriksa kambing-kambing yang aku ternak, aku kembali mengingat saat kamu bercerita tentang sate kambing yang membutuhkan kambing muda agar daging yang dimakan tidak keras. Saat aku mengerjakan desain pesanan seorang klien di malam hari, aku ingat ketika jeda menggambar, aku menghubungimu hanya untuk mendengarkan suaramu. Kita punya hobi yang sama, begadang untuk menyelesaikan karya-karya kita, aku menggambar desain dan kamu menulis novel.

Gadis kecilku yang pemalu, aku menyesal pernah membuatmu terluka. Aku menyesal jika telah membuatmu jatuh cinta. Kalau kamu mau tahu, perasaan sakit yang kau rasakan juga membuatku sama menderitanya denganmu. Salahku yang mencintaimu justru ketika aku telah memiliki kekasih, salahku yang menggenggam tanganmu untuk pelan-pelan memasuki duniaku, dan masih salahku karena selama ini tak berusaha jujur padamu. Ketakutan-ketakutan baru telah menghantuiku, aku tahu rasa sakitmu semakin berlipat ketika kutahu kekasihku telah memakimu dengan tidak menggunakan akal sehatnya. Maaf untuk segala makian perempuan murahan, si jalang, atau perebut kekasih orang yang tertuju padamu itu. Sejujurnya, akulah yang tahu sebenarnya, bukan kau yang ingin melanjutkan semua, aku yang terlalu keras kepala karena tak ingin melepasmu meskipun telah ada dia dalam pelukku.

Adikku yang suara tawanya selalu menenangkanku, aku minta maaf karena kekasihku telah menyodorkan kata-kata yang membuatmu terluka, tapi aku yakin kamu jauh lebih dewasa daripada kekasihku, meskipun umurmu jauh lebih muda dari dia. Tak ada kata lain selain maaf, aku sebenarnya sudah muak dengannya, itulah yang aku katakan padamu. Aku muak dengan pertengkaran kami, muak dengan jarak di antara kami, lelah dengan sikapnya yang tidak dewasa, ingin menjauh dari segala sikap posesifnya. Aku membenci sikapnya dan saat itu kauhadir menyuguhkan perhatian tulus, pengertian yang luar biasa, dan sikap dewasa perempuan yang aku rindukan. 

Aku sangat mencintaimu, tapi aku tak bisa meninggalkan dia untukmu. Seperti yang aku ceritakan padamu, terlalu banyak hal yang telah kucuri darinya; keperawanannya, perhatiannya, rasa cintanya, bulan-bulan penuh kepedihan karena jarakku dan jaraknya yang jauh. Terlalu banyak yang telah kurenggut darinya dan apa yang kujalani selama ini adalah untuk menghilangkan rasa bersalahku karena terlalu banyak menyakitinya. Kalau harus jujur siapa yang paling kucintai, aku tidak ragu untuk memilihmu. Aku mencintaimu, tapi kita tidak bertemu di waktu yang tepat.

Seadainya aku bisa mengulang waktu, aku ingin lebih dulu berkenalan denganmu, dan akan menolak perkenalanku dengan kekasihku yang sekarang. Jika aku bisa mengulang waktu, aku tidak akan berbohong mengenai status hubunganku dengan kekasihku, agar kita bisa jadi sahabat; setidaknya aku bisa tetap dekat denganmu meskipun tidak bisa memilikimu. Andai aku bisa mengulang waktu, aku akan memohon pada Tuhan akan tidak membuat pergi secepat ini.

Aku turut menyesali perasaanku yang mudah luluh karena kehadiranmu. Kamu membawa sesuatu yang ajaib sehingga aku kembali menemukan semangat hidupku, namun ketika kaupergi, aku seakan tak lagi punya alasan untuk kembali menjalani hari-hari. Aku kembali pada rutinitas menyebalkan, kembali pada kekasihku yang sama menyebalkan, dan yang paling menyedihkan adalah harus kehilangan kamu. Aku bukan pria yang mudah bilang rindu, tapi aku ingin mengaku bahwa selama beberapa hari ini aku sangat merindukanmu. Masihkah kauingin memegang janjiku untuk ke Jakarta demi menemuimu? Demi menemuimu, bukan menemui kekasihku. Masihkah kausimpan janjimu untuk menemuiku di Jogja? Lalu melupakan peristiwa yang membuat kita menjauh seperti orang tak saling kenal ini?

Aku tetap mencintaimu, Dik, bahkan ketika kaupergi tanpa lambaian tangan.

Dari Mas-mu,
yang masih tak bisa;
melupakanmu.

25 comments:

  1. Ngerasa diposisi si cewek nyesss bget 😂😂😂😂😁😁😁

    ReplyDelete
  2. Kak cerita tentang perayaan menyambut tahun baru dong, tapi ceritanya sicewek ini pingin ngerayain tahun baru sama cowok yg dia sukai kk, eh mala si cowok ini malah jalan ngerayain sama orang lain .


    aku tunggu ya kak ceritanya

    ReplyDelete
  3. Kak buat cerita tetang tahun baru dong kak ?
    Taapi ceritanya sicewek ini pengen ngerayain tahun baru sama seseorang cowok kak , ehh mala cowok nya ngerayain sama orang lain kak ?

    Kak aku tunggu ya kak ceritanya :))

    ReplyDelete
  4. gak bosen ya baca tulisan kamu,ada aja yang pas gitu :"

    ReplyDelete
  5. gak bosan yang baca tulissan kamu ada aja yang pas gitu :"

    ReplyDelete
  6. tulisan2nya kereeeeen :)) ajarain nulis dong kak :')

    ReplyDelete
  7. Ni cowok egois banget ya !! Huaaa kasian ceweknya :'(

    ReplyDelete
  8. Yaelah ni cowok egoisnya tingkat neptunus kali ya !! Jadi keinget seseorng yg sma buruknya kayak dia ahhahahaa

    ReplyDelete
  9. pernah sempet ada diposisi cewe itu, bedanya cowo yang saya alami sudah punya istri:")

    ReplyDelete
  10. From Renai For Saachee :')

    ReplyDelete
  11. Sedih :'(.netes air mata bacanya

    ReplyDelete
  12. Sedih banget ka ceritanya..
    Ka.. Bisa request cerita gk.. Ceritanya cewe yang masih sayang dan peduli sama mantannya. Padahal mantannya udh gonta ganti pasangan baru. Dan bahkan berkali kali menyakiti dan datang ketika ada maunya. Namun si cewe tetep aja sayang karena mantannya itu lah yang dapat membuatnya nyaman..

    ReplyDelete
  13. aku sampe nangis bacanya, sedih banget. :(

    ReplyDelete
  14. saya suka semua tulisannya kak

    ReplyDelete