06 October 2011

Untuk seseorang yang mungkin tidak akan pernah membaca tulisan ini

Aku bosan ketika bangun pagi hari hingga tidur malamku selalu diisi pertengkaran kecil dan bahkan pertengkaran yang cukup besar. Di mana dia selalu ingin menjadi pemenang, di mana dia selalu ingin menjadi aktor utama. Sementara aku, hanya pemain figuran yang tidak berhak melawan, posisiku hanya seseorang yang pasif yang mencoba mengerti semua perlakuannya walaupun ada banyak gejolak untuk melawan.

Ada saja hal-hal kecil yang dia jadikan sebagai acuan untuk berdebat panjang. Masalah komunikasi, masalah perhatian, masalah waktu, dan masalah-masalah lainnya yang selalu terlihat besar saat ia melebih-lebihkannya. Memangnya aku ini tempat sampah, "tempat" dimana ia menumpahkan segala kekesalan dan amarahnya saat ia merasa lelah dengan dunianya? Apa dia tak pernah berpikir bahwa aku sama seperti dia, yang juga punya perasaan? Apa dia tahu, bahwa menjadi aku bukanlah hal yang mudah?

Seringkali aku merasa risih dengan semua hal yang ia lakukan padaku. Rasanya sehari seperti sebulan lamanya. Seringkali aku terdiam melihat semua mengalir tanpa persetujuan dan keinginanku. Seringkali aku ingin lepas, tapi aku merasa jeratan itu masih terlalu kuat. Aku lelah menjalani hubungan yang hanya berjalan di tempat, di mana hanya ada satu orang yang berkorban demi satu orang lainnya. Di mana hanya ada aku yang berlelah sendirian hanya untuk menjaga yang seharusnya kulepaskan.

Dan, untuk kamu, ya kamu! Pria yang dulu pernah kucintai dan kukagumi sebelum aku bertemu dengannya. Jujur, aku merindukanmu. Merindukan sosok dewasa yang dulu pernah menopang dan menegakkan langkahku. Aku merindukan suaramu yang dulu menelusup lembut ke dalam telingaku. Aku merindukan sosok sederhanamu dengan tinggimu yang 196 sentimeter itu. Sekarang, aku tahu bagaimana rasanya bila tidak ada kamu yang mengisi hari-hariku. Sekarang, aku tahu rasanya jika saat bangun pagi tak ada sapamu di inbox handphoneku. Aku benar-benar kehilangan sosokmu. Aku benar-benar takut kehilangan sebagian dari diriku saat aku juga kehilangan kamu.

Ingin rasanya kembali ke masa lalu, ketika masih ada kamu, ketika aku masih bisa tersenyum saat bangun pagi hingga tidur malamku. Saat kamu masih menganggapku lebih dari teman, saat ungkapan rindumu masih sering kudengar dari bibir tipismu, saat kehadiranmu bagai aktor utama drama yang kutunggu-tunggu kemunculannya. Aku masih saja sering memerhatikan nomor handphonemu, menimbang-nimbang apakah aku harus mengirim pesan terlebih dahulu atau aku saja yang menunggumu? Ah... tapi kamu terlalu sibuk, bahkan hanya untuk sekadar sms apalagi menanyakan kabarku.

Setelah kuputar ulang lagi rekaman otakku yang berisi tentangmu, aku mencoba untuk kembali mengingat perlakuan lembutmu dan perlakuan kasarnya. Aku mencoba  mengingat kesabaranmu saat menghadapiku, aku mencoba mereka-reka kembali ucapanmu saat menenangkan amarahku, aku mencoba mengintip kembali usaha-usaha yang kaulakukan agar hubungan kita tidak berjalan di tempat. Bayanganmu berputar-putar di otakku, suaramu terdengar menusuk-nusuk telingaku. Aku benar-benar kecanduan kamu, aku benar-benar kecanduan masa lalu. Aku semakin sadar bahwa tidak ada seorangpun yang bisa membuatku merasa berarti dan luar biasa selain kamu. Aku semakin yakin bahwa kamu adalah seseorang yang berusaha memperbaiki kesalahanku agar aku menjadi seseorang yang baru. Kamu menerimaku lalu menjaga perasaanku, dia menerimaku tapi berusaha merusak perasaanku.

Kali ini, aku tak merasakan kantuk sama sekali, rasa kantuk itu tak benar-benar berarti sampai aku bisa menuliskan ini, sampai aku bisa menikmati hadirmu lewat tulisanku. Aku menyesal kenapa semua hal-hal yang indah seringkali tak bisa terulang? Aku frustasi. Aku kebingungan. Aku butuh hadirmu. Aku butuh kata rindumu. Di mana kamu? Kautahu? Sejak kemarin aku mencarimu! Hubunganku dengannya diujung tanduk saat ini! Selamatkan aku, bukan selamatkan hubunganku!

Untuk seseorang yang mungkin tidak akan pernah membaca tulisan ini
06102011 01:37
aku merindukan suara beratmu.

52 comments:

  1. dwitaa, kata-katanya bener" dengan apa yang aku rasain sekarang, thanks

    ReplyDelete
  2. sama persisssss sama yang aku rasakan beberapa bulan terakhir ini.......

    ReplyDelete
  3. nice posting ..

    pertahankan apa yg dapat kmu pertahankan ..
    :)

    visit me pliss .. http://suudkun.blogspot.com

    ReplyDelete
  4. kacau, gw semakin suka dengan tulisan2 ini,

    ReplyDelete
  5. Kalo ini bisa gw RT, bakal gw RT di twitter. Tapi gw sekarang jadi aktor cowo itu, menyesal tapi sudah tidak bisa membalikan waktu. Keep on writing dwita..!

    ReplyDelete
  6. GILAA!!
    post,ny bagus baget...
    gw suka...ini mah ngingetin gw sama temen gw...

    gw copy yak??gw taroh d.fb...
    tenang, sumbernya gw cantumin kok...
    gw bukan plagiat...
    hhhaaaa...

    ReplyDelete
  7. Postingnya kak Dwita hampir mirip kisah2nya sama aku. like this so much. hehehehehe. SEMANGAT tetap berkarya kaka ^_^

    ReplyDelete
  8. sama dengan apa yang kurasakan T.T

    ReplyDelete
  9. love it. persis yang saya alami, numpang copi y mbak, sumbernya pasti saya cantumin :)

    ReplyDelete
  10. ijin copy ke note facebook yah :)
    serupa sama yg aku alami, sumber pasti di cantumkan :D

    ReplyDelete
  11. kak ditasari... maaf yaa aku copy ini diblog aku, minta ijin ya kak.... http://sweetestjune.blogspot.com/2011/11/untuk-seseorang-yang-mungkin-tidak-akan.html

    ReplyDelete
  12. dwita , aku izin copy ya :) aku post di blogku :)

    ReplyDelete
  13. saya suka mbak. boleh izin copy ya :) nama penulis pasti dicantumkan :)

    ReplyDelete
  14. kalau diputuskan dia calon pembimbing dan pendamping hidup mu, what will you to do, and how you feel ?

    ReplyDelete
  15. persis banget sama yang gue rasain sekarang kak :')

    ReplyDelete
  16. aku juga pernah mengalami hal yang sama ama yang kakak rasain :"")
    kunjungi blog aku ya kak http://ririnsrirahayu.co.cc/

    ReplyDelete
  17. ijin copy yaa...nama penulis so pasti ak tulis..ini untuk seseorang semoga dy ga menyesal kaya di critanya mba dwita

    ReplyDelete
  18. duh,semakin nyesek baca tulisan ini..nusuk.

    :'

    ReplyDelete
  19. keren banget ;)
    tapi melihat tulisan 196 cm pada tulisan kakak pikiran saya jadi mengambang pada tokoh gabriel di novel kakak :)

    ReplyDelete
  20. baguus, , sumpaah. . :') sama lah sama yg pernah ak rasain waktu itu. . :')

    ReplyDelete
  21. nice post :)
    please visit my blog
    http://bahtiarbimoo.blogspot.com

    ReplyDelete
  22. Boloh copy ke blog aku juga kan kakak

    ReplyDelete
  23. Kenaa banget kata2 nya :'( copast ke blog boleh yah kak

    ReplyDelete
  24. kisahnya sama bangetttt. syedih :")))

    ReplyDelete
  25. Ka, numpang coppast yah. Aku cantumin deh psti nama kaka:)

    ReplyDelete
  26. gw banget banget nih.. aarrrrggghhh :(

    ReplyDelete
  27. cantik sekali ceritanya :)

    ReplyDelete
  28. pas banget nih kak sama kisah hidup aku, hehe:')

    ReplyDelete
  29. joooosss banget kak dwita :D aku bangeeeeeet :3

    ReplyDelete
  30. aku bgt, bikin nangis :')

    ReplyDelete
  31. Lagi pas sama aku. Bagus bgt kak (*^﹏^*)

    ReplyDelete
  32. Aku banget ka , cuman bedanya ga kasar tapi cuek wkwk~

    ReplyDelete
  33. Kak dwita sama bgt deh sama apa yg aku alami skrng :')

    ReplyDelete
  34. kenapa aku bgt.............
    izin copy ke blog aku ya ka http://adeliaparamithachandra.blogspot.com

    ReplyDelete
  35. kenapa aku bgt-_-
    izin copy ke blog http://adeliaparamithachandra.blogspot.com ya ka

    ReplyDelete
  36. sumpah kak ini pas bangeeet :')

    ReplyDelete
  37. aggghhrr semua postinganmu selalu ngena di hatiku kak :*

    ReplyDelete
  38. sungguh sangat bagus...
    aku izin post ke blg aku yah :)

    ReplyDelete
  39. Kak izin copy yah :) makasih

    ReplyDelete